Search
Close this search box.

FGD Prodi D-3 Teknik Informatika SV UNS Bahas Potensi Karier bagi Lulusan Sarjana Terapan

UNS — Dalam rangka peningkatan kualitas lulusannya, Program Studi (Prodi) D-3 Teknik Informatika Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Forum Group Discussion (FGD). Kegiatan ini sebagai langkah penguatan kurikulum vokasi berbasis Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Selain itu, pelaksanaan FGD ini juga menjadi langkah persiapan Prodi D-3 Teknik Informatika menjadi sarjana terapan.

FGD tersebut mengangkat tema “D3 VS D4, Kebutuhan Upgrade Program Studi Sarjana Terapan Program Vokasi yang Berkualitas dalam rangka Terobosan Link & Match Dengan Industri”.  Ini merupakan pelaksanaan hari kedua dari keseluruhan rangkaian acara yang berlangsung selama dua hari. FGD digelar pada Selasa (24/5/2022) dan Jumat (27/5/2022).

Ketua Panitia, Berliana Kusuma R., M.Eng., mengatakan bahwa dalam FGD ini dibahas tentang potensi karier lulusan D-3 dan D-4 serta peluang karier bidang IT. Kegiatan ini pun diikuti oleh seluruh Dosen D3 Teknik Informatika. Menurut Kaprodi D-3 Teknik Informatika, Hartatik S.Si., M.Si., sasaran kegiatan ini guna meningkatkan kualitas lulusan berbasis DUDI, peningkatan sertifikasi kompetensi lulusan, menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik antara PTV dan industri.

Prodi D-3 Teknik Informatika mengundang dua alumninya sebagai narasumber. Mereka adalah Yefta Andrea selaku praktisi IT dari Gojek Indonesia dan Achman Ichwan Yasir, S.Kom, M.Cs., yang merupakan seorang data scientist Jonajo Consulting. Alumni prodi ini memang telah banyak yang berkecimpung dan menjadi praktisi dalam bidang IT.

Yefta Andrea selaku narasumber, menjelaskan bahwa dengan ketuntasan kompetensi selama kuliah sudah sangat baik untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut Yefta, keterampilan nonteknis bagi lulusan sangat dibutuhkan dalam peningkatan karier. Masa perkuliahan menjadi salah satu waktu yang tepat untuk melatih itu.

“Dalam peningkatan karier, dibutuhkan terus softskill bagi lulusan sehingga bisa berdaya juang dan berprestasi gemilang dalam pencapaian kinerja dan karier yang gemilang,” tutur Yefta.

Hal ini di dukung penjelasan dari Achmad Ichwan Yasir. Menurutnya, beberapa kompetensi saat ini banyak mengadopsi kebutuhan tentang applied data scientist dan Artificial Intellegence. Dua hal tersebut menjadi kebutuhan yang tinggi di bidang bisnis.

“Tentunya (kompetensi) ini dapat di berikan dalam kurikulum. Misal melalui materi dalam suatu mata kuliah yang relevan atau satu matakuliah tersendiri,” ujar Yasir.

Yasir menambahkan, kebutuhan lulusan bidang ini pun dinilai sangat luas terlebih lagi bagi lulusan sarjana terapan. Mereka diproyeksikan akan lebih berani bersaing karena porsi pembelajaran praktik yang lebih besar. Ditambah lagi, adanya program wajib magang minimal satu semester bagi lulusan vokasi akan sangat mendukung keterserapan lulusan vokasi.

Dekan SV UNS , Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc., Ak , turut menyampaikan bahwa kebutuhan upgrade sarjana terapan adalah terobosan yang memperkuat link and match dalam dunia kerja. Langkah ini juga dinilai sebagai upaya peningkatan produktivitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi vokasi berbasis industri. Upaya tersebut diantaranya mencakup penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan industri, perluasan penerapan teaching factory atau teaching industry yang berkualitas, revitalisasi dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran dan praktik kerja, sertifikasi profesi, kompetensi dan teknologi masa kini yang dibutuhkan di dunia kerja. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content