FH UNS Soroti Peluang Calon Tunggal dalam Pilwakot Surakarta 2020

UNS – Kota Surakarta sebagai salah satu kota barometer politik di Jawa Tengah akan melangsungkan hajatan politiknya pada September tahun 2020 mendatang.

Namun, setahun menjelang dimulainya kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Surakarta, sejumlah permasalahan menghantui persiapan yang tengah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta.

Salah satunya adalah terbukanya peluang bagi calon tunggal untuk maju dalam Pilwalkot Surakarta mendatang. Dengan demikian, apabila hal itu pada akhirnya terjadi maka pada Pilwalkot Surakarta tahun 2020 hanya akan diramaikan oleh satu Pasangan Calon (Paslon) walikota saja.

Melihat terbukanya peluang paslon tunggal melawan kotak kosong dalam Pilwakot Surakarta, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surakarta tidak menampik bahwa kemungkinan besar calon tunggal akan menang melawan kotak kosong akan sangat besar.

“Fenomena calon tunggal menang melawan kotak kosong banyak ditemui di sejumlah daerah di Indonesia sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2018 lalu,” ujar Budi Wahyono saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar oleh Constitusional Law Community (CLC) Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Grand Ballroom Sahid Jaya Hotel, Sabtu (10/8/2019)

Diskusi Interaktif Seputar Demokrasi (Distraksi) yang digelar oleh CLC FH UNS digelar dalam rangka membahas persiapan Pilwalkot Surakarta tahun 2020 mendatang. Dengan mengangkat tema ‘Quo Vadis Pilkada Surakarta 2020?”, CLC FH UNS mendatangkan sejumlah pembicara untuk membahas permasalahan ini.

Seperti Dr. Sunny Ummul Firdaus dari Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pusdemtanas LPPM) UNS, Budi Wayono (Ketua Bawaslu Kota Surakarta), Hendro Pramono (Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah), Nurul Sutarti (Ketua KPU Kota Surakarta), Syamsul Hadi (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surakarta), serta Anas Syahirul (Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Surakarta)

Meski peluang bagi paslon tunggal maju dalam Pilwalkot Surakarta sangat mungkin terjadi, dalam proses penganggaran pilkada, KPU Kota Surakarta tetap menganggarkan untuk 3 paslon. KPU Kota Surakarta berharap bahwa pada Pilwalkot Surakarta 2020 setidaknya terdapat 2 paslon yang diusung dari gabungan partai politik dan 1 pasangan yang diusung melalui jalur independen.

Di lain sisi, Ketua PWI Kota Surakarta, Anas Syahirul justru mempertanyakan proses kaderisasi yang dilakukan Parpol di Kota Surakarta apabila Pilwalkot Surakarta hanya diikuti oleh satu Paslon saja.

Menurut Anas, kita sebagai masyarakat Kota Surakarta juga berkontribusi dalam mengawasi dan mendukung jalannya proses demokrasi selama persiapan Pilwalkot mendatang. Ia berharap agar masyarakat juga dapat memberikan dukungan kepada partai politik yang mengusung kader terbaiknya untuk mencalonkan diri.

“Bagaimana caranya kita menggali kader-kader terbaik dari setiap Parpol agar dapat dipilih oleh masyarakat. Dan aktor-aktor politik lokal dapat tampil di hadapan publik,” kata Anas. Humas UNS/ Yefta

Skip to content