FISIP UNS Bahas Pelaksanaan Smart Mobility bersama Pemkot Solo

UNSFocus Group Discussion (FGD) dilakukan oleh salah satu grup riset Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta membahas Pelaksanaan Smart Mobility. FGD ini bagian dari penelitian yang dilakukan oleh grup riset E-Government yang diketuai oleh Dr. Kristina Setyowati. Agenda tersebut dilaksanakan pada Kamis (23/7/2020) lalu di Hotel Pose In Solo dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hadir dalam agenda tersebut, perwakilan Pemkot Surakarta dari jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta.
Terdapat empat strategi yang diperoleh dari hasil penelitian tahun pertama terkait Perencanaan Strategis Dalam Mewujudkan Smart Mobility Kota Surakarta. Keempat strategi tersebut yaitu strategi mengembangkan kerja sama dengan stakeholder dalam mengembangkan masterplan Smart City khususnya smart mobility dan rencana strategis (renstra) dinas. Kedua, strategi penerapan e-Gov dalam aplikasi Intelligent Transport System (ITS) dan pengembangan Informasi Teknologi (IT). Ketiga, strategi mengembangkan integrasi antar moda transportasi dengan mengembangkan koridor Bus Rapid Transit (BRT) dengan rute armada Batik Solo Trans (BST) dan feeder yang ada. Serta terakhir ialah strategi sinkronisasi dan kerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dan stakeholder.

Kepala Dishub Kota Surakarta, Hari Prihatno memaparkan bahwa strategi pelaksanaan smart mobility diwujudkan melalui sinkronisasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Pada tahun ini kerjasama dengan pemerintah pusat dilakukan dengan penambahan armada koridor 3 dan koridor 4 serta angkutan penumpang (Feeder). “Program Transportasi Ekonomi Mudah Andal dan Nyaman disingkat “Teman Bus” ditawarkan sebagai program pengembangan angkutan umum berbasis jalan yang menggunakan teknologi telematika cukup canggih,” ujar Hari.

Dosen FISIP UNS, Dr. Kristina menambahkan Teman Bus adalah Transportasi Ekonomi Mudah Andal dan Nyaman yang dilengkapi CCTV dan sensor alarm pengemudi. “Lalu juga ada aplikasi mobile, informasi rute keberangkatan yang memudahkan penumpang,” jelas Dr. Kristina kepada tim uns.ac.id secara terpisah.

Sementara itu, Kepala Bidang Litbang BAPPEDA, Ir. Zubaidi Hadi Suprapto, M.M. mengatakan, bahwa smart mobility sudah bagus menjadi bentuk sistem manajemen digital. Selain itu, smart mobility tidak hanya di transportasi publik, tetapi ditunjukkan juga dari persentase panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, persentase panjang jembatan dalam kondisi baik, persentase panjang jalan yang memiliki drainase dan persentase operasional koridor BST yang terlayani.

“Pada dasarnya ilmu transportasi berkembang, yang menjadi urutan prioritas adalah difabel, non motorize (pejalan kaki dan pesepeda), transportasi publik, baru kemudian kendaraan pribadi. Namun prioritas ini belum ditangkap sebagai program kerja,” ungkap Zubaidi.

Permasalahan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan transportasi publik menjadi poin yang ditemukan dalam diskusi tersebut. Salah satu penyebab hal tersebut bisa terjadi adalah kurangnya sosialisasi dan pemasaran yang dilakukan oleh Pemkot. Transportasi publik hanya disediakan tanpa diperkenalkan dengan baik dan konsisten kepada masyarakat. Sehingga disinilah peran perguruan tinggi bisa masuk untuk memberikan saran, mengembangkan dan turut memperkenalkan kepada masyarakat terkait penggunaan transportasi masal. HUMAS UNS

Reporter: Ratri Hapsari
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content