FT UNS Gelar Simulasi Pemadaman Kebakaran

UNS – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara simulasi pelatihan pemadaman kebakaran atau Fire Drill Safety di lingkungan FT, Jumat (4/10/2019). Simulasi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam mewujudkan Health Safety Security Environment (HSSE) sebagai budaya kerja segenap sivitas akademika FT UNS.

Berdasarkan pantauan di lingkungan FT UNS, Jumat (4/10/2019) pagi, saat beberapa dosen, tenaga Pendidikan dan mahasiswa FT melepas lelah seusai melaksanakan senam pagi, tiba-tiba alarm kebakaran berbunyi di Gedung I dan di Gedung VI. Saat kejadian, di Gedung tersebut juga berlangsung perkuliahan dan praktikum sebagaimana biasanya. Asap mengepul terlihat dari lantai 3 Gedung I dan lantai 2 Gedung VI.  Building warden di Gedung I dan Gedung VI melaporkan kejadian ini kepada Emergency Controller (EC) yang juga sebagai  Kepala Bagian Tata Usaha FT UNS, Mulyono, ST,  M. Si. Dengan sigap  EC FT mengambil tindakan memerintahkan Building Warden dan Tim K3 untuk memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), memerintahkan teknisi untuk memadamkan jalur listrik, dan memerintahkan Satuan Pengaman (SATPAM) untuk mengamankan lokasi, serta  memerintakan announcer untuk mengumumkan kepada penghuni gedung agar tenang.

Tidak seberapa lama setelah diumumkan, EC FT kembali mendapatkan laporan dari Building warden Gedung VI, Rusita Purwaningsih – Laboran Lab Proses Teknik Kimia,  bahwa  kebakaran di Gedung VI tidak bisa diatasi, Api terus berkobar menjalar ke lantai-3 dan lantai-4 dan asap mengepul di atas gedung FT dan diperlukan  penanganan lanjut dari Tim Pemadan Kebakaran.  EC FT dengan sigap memerintahkan tim Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Surakarta dan memerintahkan announcer untuk mengumumkan evakuasi.

Evakuasi pun dilakukan dengan panduan dari penanggung jawab setiap gedung menuju titik kumpul. Namun, pada saat evakuasi, Building warden Gedung VI kembali melaporkan bahwa ada korban jatuh dari lantai 4 ke lantai 3 karena lari terburu-buru. Ada korban yang diperkirakan patah tulang kaki dan ada yang patah punggung sehingga harus didiamkan tidak bisa diajak lari ke bawah. Kejadingan semakin mencengan, karena api-pun semakin membesar. EC FT dengan cepat menghubungi Medical Centre UNS untuk meminta bantuan Tim Medis dan Ambulans.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta dibantu mobil tangga hidrolik berupaya untuk menangani kebakaran dan melakukan evakuasi semua orang yang berada di dalam Gedung tersebut bersama tim FT. Disela-sela pemadaman Api, Tim Medical Centre UNS dengan kesigapannya melakukan pertolongan pertama dan membawa korban ke penanganan medis lebih lanjut di Medical Centre UNS. Tak lama api berhasil dipadamkan dan seluruh penghuni Gedung 1 dan VI berhasil dievakuasi.

“Peristiwa tersebut merupakan simulasi penanggulangan kebakaran dan evakuasi yang dilaksanakan FT UNS bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta dan Medical Centre UNS, bersama apparat terkait,” kata Ketua Tim K3 FT, Mujtahid Kaavessina, ST, MT, Ph.D.

Secara khusus, simulasi fire drill safety di lingkungan FT UNS diselenggarakan dalam rangka edukasi dan internalisasi budaya K3, serta penguatan/ persiapan akreditasi internasional – Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) di FT.A Acaraditutup dengan komitmen Bersama menjadi agen-agen K3 yang diharapkan dapat menyebarkan kesadaran pentingnya K3.

“Simulasi fire drill dengan skenario kondisi seperti kejadian sesungguhnya ini melibatkan seluruh sivitas akademika (dosen, tenaga Pendidikan, security, mahasiswa dan petugas kebersihan) agar mereka tanggap dengan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana kebakaran. Latihan direncanakan secara berkala sebagai bentuk antisipasi agar terlatih dan mampu berkordinasi dengan baik. Kami ingin memastikan standard yang tinggi lewat kesigapan semua dalam penanganan bencana serta memastikan keselamatan bersama yang menjadi prioritas utama”, tukas Mujtahid.

Tim K3 Prodi Teknik Kimia FT, Dr. Joko Waluyo menambahkan pemahaman pentingnya K3 mutlak dipahami oleh semua sivitas akademika. “Terutama mahasiswa dan laboran di laboratorium Teknik Kimia. Mereka bersinggungan dengan bahan kimia yang mudah menguap dan terbakar. Tentunya kesigapan dan ketrampilan yang terukur bagi mahasiswa dan laboran menjadi kebutuhan yang mendasar dalam beraktivitas di laboratorium,” ujar Joko. Humas UNS

Skip to content