Gelar Workshop Percepatan Tugas Akhir, CDC UNS Bantu Mahasiswa Temukan Ide Skripsi

Gelar Workshop Percepatan Tugas Akhir, CDC UNS Bantu Mahasiswa Temukan Ide Skripsi

UNS — Perubahan yang cepat terjadi pada lingkup pendidikan tinggi. Hadirnya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini mempermudah mahasiswa mengembangkan potensi diri, khususnya pengalaman bekerja. Tuntutan mahasiswa untuk cepat mendapat pekerjaan ketika lulus seakan terasa lebih ringan dengan pengalaman magang yang telah didapat. Namun, untuk mencapai kelulusan bagi sebagian mahasiswa masih terasa sulit. Penyelesaian tugas akhir menjadi salah satu hambatannya.

Mahasiswa memiliki kewajiban penyelesaian tugas akhir untuk segera mengejar kelulusan dengan tepat waktu. Mahasiswa dibebaskan berinovasi dan menciptakan ide yang terbarukan dalam penulisan tugas akhirnya. Namun, dalam pengerjaannya, terutama bagi mahasiswa yang masih pada tahap awal penulisan tugas akhir masih kebingungan memilih tema ataupun topik yang akan diteliti.

Menanggapi masalah ini, Career Development Center (CDC) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan Workshop Percepatan Tugas Akhir pada Selasa (29/6/2021). Mengangkat tema “Praktik Menemukan Ide Skripsi”, kegiatan ini menghadirkan Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) M. Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A., serta Dosen Prodi Farmasi UNS, Apt. Syaiful Chori, M.Pharm.Sci.

Menemukan Ide dari Fenomena

Sangat memungkinkan menemukan ide-ide dari fenomena di sekitar kita. Terutama di masa pandemi ini banyak sekali bermunculan gagasan penelitian baru yang menginspirasi penyusunan skripsi. M. Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A., ketika menyampaikan materi menghimbau mahasiswa perlu ‘mengosongkan’ sesaat pengetahuan yang telah dimiliki untuk menangkap dan memahami suatu fenomena yang sedang terjadi. Dalam menyadari keberadaan suatu fenomena, M. Zulfa menyarankan agar mahasiswa dapat melakukan beberapa hal seperti mengamati secara langsung, membaca berita, memeriksa passion, dan membaca jurnal/skripsi sebelumnya. Dari topik yang telah terpilih, mahasiswa dapat mulai melakukan uji kelayakan. Pastikan topik penelitian yang akan dilakukan memiliki kebermanfaatan, akses, dan kesamaan ciri terhadap subjek yang diteliti.

“Berikan ruang kepada diri kita untuk terbuka dengan hal-hal di sekitar kita,” tutur M. Zulfa.

Workshop ini juga membeberkan hal yang perlu dilakukan dan dihindari dalam menyusun skripsi. Mahasiswa perlu meluruskan cara pandang terhadap dosen, menulis secara konsisten, dan mengerjakan secara jujur. Mahasiswa juga perlu menghindarkan diri untuk menciptakan ketakutan, menunda pengerjaan, hingga memberikan jeda yang lama dalam pengerjaan skripsi.

Menemukan Ide dari Riset

Gelar Workshop Percepatan Tugas Akhir, CDC UNS Bantu Mahasiswa Temukan Ide Skripsi

Kunci sukses bukan pada bagaimana mencari ide dari jurnal, tetapi memperoleh jurnal yang baik untuk mendapatkan ide. Hal tersebut disampaikan Apt. Syaiful Chori, M.Pharm.Sci. pada sesi kedua workshop. Terdapat beberapa tingkatan yang digunakan mahasiswa dalam menyusun ide skripsi dari riset, menurut Syaiful Choiri. Hal paling dasar adalah Copy, Tambah, Modifikasi (CTM).

Adapun mahasiswa yang menginginkan suatu hal yang lebih dalam penyusunan skripsinya. Mereka menggunakan tingkatan yang lebih tinggi yaitu dengan melakukan Analisis, Koleksi, Komparasi (AKK). Pada tingkatan ini mahasiswa akan lebih mudah menemukan jurnal yang sesuai dengan minat penelitiannya. Dari jurnal yang telah dikumpulkan akan dapat disimpulkan suatu ide baru yang rasional dan saintifik.

“Dari jurnal-jurnal yang kita baca dapat disimpulkan suatu ide, hal yang belum dilakukan tetapi itu rasional dan saintifik,” tutur Syaiful Choiri.

Tingkatan yang tertinggi ditempuh oleh sebagian kecil mahasiswa. Adanya keinginan untuk lulus lebih cepat, mendaftar beasiswa, ataupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi menuntut mahasiswa untuk menyusun paper. Ide dapat diperoleh dengan memahami pola dan pattern penyusunan paper.

“Bahkan ide itu bukan sekadar ide saja, tetapi ide ini bisa menjadi satu novelty dalam suatu paper,” jelasnya. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content