Grup Riset ESMART UNS Gelar Pelatihan Otomatisasi Arduino

Grup Riset ESMART UNS Gelar Pelatihan Otomatisasi Arduino

UNS — Grup Riset ESMART dari Pendidikan Fisika FKIP UNS melakukan kerja sama dengan Madrasah Aliyah (MA) Al Madinah Boyolali untuk menyambut revolusi industri 4.0 dalam kegiatan pelatihan dasar-dasar arduino. Kegiatan ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Grup Riset (PKM HGR-UNS).

MA Al Madinah memiliki visi untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan Islami yang unggul dalam beribadah, akhlakul karimah, beraqidah saleh, cerdas, dan kompetitif. Oleh karena itu, ESMART membantu realisasi visi tersebut dengan memberi pelatihan dasar-dasar teknologi otomatisasi yang digelar pada Sabtu (22/7/2023) di MA Al Madinah Boyolali yang berada di Dukuh Pilangsari, Dusun Potronayan. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 30 siswa.

Arduino digunakan sebagai teknologi otomatisasi dalam pengabdian ini. Arduino merupakan suatu mikrokontroler yang bersifat open source. Mikrokontroler ini dapat menghubungkan berbagai perangkat keras dan lunak melalui bahasa pemrograman C++ sehingga dapat digunakan untuk agrikultur, pengendalian dan pengawasan peralatan.

Pelatihan dengan basis arduino ini diawali dengan pembukaan yang dilakukan oleh Dr. Yulianto Agung Rezeki, S.Pd. M.Si. selaku Ketua Pelaksana dan Lita Rahmasari, S.Si. M.Sc. Ph.D. selaku anggota Tim Pengabdian PKM HGR-UNS. Lalu, dilanjutkan dengan pemberian pendampingan dalam kelompok kecil.

Pendampingan dilakukan oleh Dewanto Harjunowibowo, S.Si. M.Sc. Ph.D., Anif Jamaluddin, S.Si. M.Si. Ph.D., Dr. Suharno, S.Pd. M.Si., Dwi Teguh Rahardjo, S.Si., M.Si., dan Dr. Sri Budiawanti, S.Si., M.Si. selaku anggota tim pengabdian. Pendampingan ini juga melibatkan Lilik Andre Nugroho, Frendi Ihwan Syamsuddin, Farah Yuki Prasetyawati, Aulia Arifa, Rozin Fata Ulwan, dan Panji Setyo Nugroho, mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP UNS.

Tim pengabdi dan mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian memberi lima jenis pelatihan dasar otomatisasi, yaitu sistem otomatisasi berbasis mikrokontroler, LED dengan modul relay, lampu dengan modul LDR, pengukuran massa menggunakan load cell, serta pengatur temperatur dan kelembapan udara menggunakan sensor DHT22.

Siswa di MA Al Madinah diberikan fasilitas berupa buku panduan, perangkat lunak, dan komponen elektronika. Fasilitas ini dapat digunakan oleh siswa secara langsung untuk merakit rangkaian elektronika dan menyusun bahasa pemrograman.

“Dengan melihat perkembangan saat ini, pelatihan seperti ini sangat kami butuhkan. Sebelumnya kami belum pernah mendapatkan materi seperti ini,” tutur Sayyid Robani, salah satu siswa MA Al Madinah.

Siswa-siswa lain juga memberi respon positif adanya kegiatan ini. Mereka sangat mendukung jika pelatihan ini dilanjutkan sebagai ekstrakurikuler.

Nuruli Sholikin, S.A.P. selaku Kepala MA Al Madinah Boyolali menyatakan bahwa madrasah ini menerapkan perpaduan kurikulum Arab Saudi dan Kementerian Agama (Kemenag) . Pelaksanaan kurikulum ini diolah kembali dengan menyesuaikan kebutuhan pendidikan siswa.

“Kita sangat berharap adanya pihak yang bekerja sama seperti UNS baik tenaga pengajar maupun bahan materi sehingga dapat mengembangkan minat dan potensi siswa,” tutur Sholikin.

Sholikin juga menambahkan bahwa pelatihan ini sangat penting dan dibutuhkan untuk diterapkan di MA Al Madinah sehingga siswa yang belajar agama dapat mengikuti kemajuan teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi bekal kemampuan dalam bermasyarakat dan dunia kerja. HUMAS UNS

Skip to content