Guru Besar FEB UNS Masuki Masa Purnabakti

Guru Besar FEB UNS Masuki Masa Purnabakti

UNS— Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas Guru Besar Bidang Manajemen Strategik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Prof. Dr. Wisnu Untoro, M.S. lantaran telah memasuki masa purnabakti. Acara Orasi Ilmiah Purnabakti Profesor digelar secara luring dan daring di Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa UNS, Kamis (25/4/2024).

Ketua Dewan Profesor, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan acara purnabakti profesor ini sebagai budaya untuk menghargai jasa-jasa para profesor di UNS. “Kalau dosen jadi profesor di-subya-subya (dipuji-puji) tapi ketika beliau purnabakti seperti dicampakkan. Kita tidak mau itu terjadi di budaya kita,” terang Prof. Suranto.

Prof. Suranto menambahkan bahwa Prof. Wisnu ini memiliki pengalaman yang luar biasa baik sebagai dosen maupun manajerial. “Sepak terjang Prof. Wisnu ini luar biasa, beliau pernah menjadi Dekan di FEB UNS, serta pernah ditunjuk untuk mengurusi RS UNS. Dan beliau juga di masyarakat ilmunya banyak digunakan. Hingga kini beliau menjadi Komisaris di salah satu BPRS. Dan beliau juga banyak menulis buku,” imbuhnya.

Atas nama pribadi dan juga sebagai Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Suranto mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas sumbangsih dan dedikasi Prof. Wisnu selama beliau menjadi dosen dan menjadi pimpinan di FEB UNS.

Sementara itu, Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D. yang mewakili Plt. Rektor UNS, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H. menyebut bahwa Prof. Wisnu merupakan role model di kalangan dosen FEB UNS.

“Semua dosen di FEB penginnya meneladani beliau. Beliau juga banyak berjasa dalam pencapaian saya. Saya mengucapkan terima kasih pada Prof. Wisnu atas banyak hal. Dedikasi dan integritas beliau luar biasa, tidak perlu diragukan lagi,” imbuhnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian orasi kehormatan oleh Prof. Wisnu yang berjudul “Menalar Peran Publicness pada Strategi Operasi: Lontaran Pemikiran”. Sebelum menyampaikan orasi, Prof. Wisnu menceritakan perjalanan studinya yang menghadapi berbagai tantangan karena pada awalnya, ia tidak memiliki passion untuk menjadi dosen.

Kemudian, dalam orasinya ia menyebut bahwa manajemen operasi mengelola 70 persen anggaran organisasi. Ia mengambil contoh dan membandingkan perbedaan kegiatan pemasaran, manajemen operasi dan keuangan di tiga bisnis.

“Saya membandingkan perbedaan kegiatan pemasaran, manajemen operasi dan keuangan di tiga bisnis, yaitu maskapai penerbangan, manufaktur, bank. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen operasi menjadi sesuatu yang strategis,” terangnya.

Prof. Wisnu juga mengatakan bahwa publicness menjadi penting untuk dipertimbangkan disamping 10 keputusan dalam mempelajari manajemen operasi.

“Bagaimana dalam melaksanakan manajemen operasi dengan 10 keputusan perlu mempertimbangkan publicnesss. Melaksanakan 10 keputusan tidak cukup,” lanjut Prof. Wisnu.

Ia lantas menyinggung kurangnya minat mahasiswa S1 dalam mengangkat publicness untuk skripsinya. Selain itu, Prof. Wisnu juga berharap kepada kolega muda untuk bisa mengangkat manajemen operasi dan publicness dalam berbagai risetnya.

“Riset grup manajemen operasi tidak menjadikan minat sebagai ukuran tapi bagaimana materi pembelajaran yang jadi ukuran. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab kolega muda untuk menindaklanjuti ini,” tutup Prof. Wisnu.

Setelah penyampaian orasi, acara dilanjut dengan penyerahan tongkat estafet dari Prof. Wisnu kepada kolega muda, Dr. Hidajat Hendarsjah, S.Si., M.M. sebagai penerus dalam melanjutkan perjalanan pengabdian di UNS. Humas UNS

Skip to content