Hebat! Dosen UNS Masuk Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Hebat! Dosen UNS Masuk Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

UNS — Kabar bahagia datang dari kalangan sivitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pasalnya, salah satu dosen UNS masuk ke dalam daftar 2% ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists  ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.

Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists  ini secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University, yang terbaru, data ini diperbarui pada 20 Oktober 2021 lalu. Dalam pembaruan kali ini, terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia, salah satunya adalah Dr. Eng. Nugroho Agung Pambudi, M.Eng. Ia merupakan dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan (FKIP) UNS.
“Semoga dapat bermanfaat,” terang Dr. Agung, Kamis (4/11/2021).

Dr. Agung pernah menempuh pendidikan pada Postdoctoral Research Associate tahun 2016-2017 International Institute for Carbon-Neutral Energy Research (I2CNER) Kyushu University. Pada jenjang doktoral, ia menamatkan pendidikan Doctoral Engineering (Dr. Eng)
Department of Earth Resources Engineering, Kyushu University Research Area: Thermodynamic, renewable energy, geothermal pada tahun 2011-2014.

Beberapa penghargaan yang pernah ia terima antara lain Honored Intellectual Property Award from the Indonesia Ministry of Justice and Human Rights, Winner IT TIC competition in Taiwan, Runner up Halaltech competition in
Malaysia, Awarded visiting scholar by Korean Institute Energy Research 2013, Japanese Monbusho Scholarship for Doctoral Engineering study 2011, Awarded young researcher program by Finland government in 2010, dan Best Lecturers in two years 2019-2020 di UNS.

Tercatat, Dr. Agung tergabung sebagai dosen UNS sejak tahun 2012 hingga sekarang. Ia juga menjadi editor 3 jurnal internasional, 1 jurnal Q2 Scopus, 1 jurnal Q4 Scopus, dan 1 jurnal International Frontiers. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content