HMPSV UNS Bahas Kontribusi Perpustakaan di Masa Pandemi Covid-19

UNS– Himpunan Mahasiswa Perpustakaan Sekolah Vokasi (HMPSV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bahas kontribusi perpustakaan di masa pandemi Covid-19. Pembahasan diselenggarakan melalui Webinar dengan mengusung tema “Kontribusi Organisasi Perpustakaan di Masa Pandemi Covid-19” pada Rabu (20/5/2020) melalui aplikasi _Google Meet_.

Webinar ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berfikir kritis dan selektif dalam setiap menerima informasi serta menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah mewabahnya pandemi Covid-19. Dengan menghadirkan dua narasumber yakni Amirul Ulum dari Universitas Surabaya, Fuad Zein dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Banyumas, serta Priyanto dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Karanganyar sebagai moderator seminar.

Pada webinar ini dibagi dalam dua sesi pemaparan materi. Materi pertama disampaikan oleh Amirul Ulum yang menjelaskan kaitan pandemi Covid-19 dengan perubahan pola layanan perpustakaan. Amirul menjelaskan bahwa peran perpustakaan sangat penting dalam menyebarluaskan informasi. Namun, pada masa pandemi seperti sekarang, penting untuk menyediakan layanan servis dari jarak jauh.

“Menyediakan servis atau layanan dari jarak jauh, misalnya ada aplikasi chat. Kalau perlu kita membuat semisal aplikasi virtual visit,” terang Amirul.

Pembicara kedua, Fuad Zein A menjelaskan bagaimana dampak adanya pandemi ini yakni seperti mengubah kebiasaan hidup normal menjadi tidak normal. Dibutuhkan pola pikir yang diluar kebiasaan, juga dampak di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan mental. Khususnya, pada Webinar kali ini, ia mengulas bagaimana keterlibatan pustakawan dalam masa pandemi Covid-19.

Beberapa hal yang dilakukan pustakawan antara lain memasang wastafel tempat cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, mulai melaksanakan kegiatan dengan protokol kesehatan dan mendengarkan arahan pimpinan untuk menghadapi wabah dengan menutup layanan dengan waktu yang tidak ditentukan, penyemprotan disinfektan, dan deteksi suhu tubuh menggunakan Thermo Gun.

Peserta yang hadir kurang lebih sebanyak 100 orang terbagi atas 3 kategori peserta, yaitu mahasiswa, umum, dan pustakawan. Para peserta memberikan respon yang positif dan antusias. Salah satu peserta webinar menyatakan bahwa acara ini cukup membantu dalam membedakan berita yang faktual atau hoaks.

“Menurutku acara ini cukup membantu khususnya mahasiswa Prodi Perpustakaan mengenai peran penting perpustakaan pada masa pandemi seperti ini, selain itu, juga memberikan cara yang tepat untuk membedakan berita real atau hoaks,” tutur Yulia Kurnia Sari, salah satu peserta Webinar ini. Humas UNS/Zalfaa

Skip to content