Search
Close this search box.

Imapres UNS Menggelar Sekolah Mahasiswa Berprestasi 2023

UNSIkatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Sekolah Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 2023. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Rabu-Kamis (7-8/2/2023).

Sekolah Mawapres ini menghadirkan beberapa tema, seperti kompetisi, karier organisasi, pengakuan, hasil karya, pemberdayaan dan aksi kemanusiaan, kewirausahaan, dan kiat menjadi mahasiswa berprestasi. Narasumber yang dihadirkan yaitu para mahasiswa berprestasi UNS tahun 2022. Dalam pembukaan acara yang diikuti oleh 87 mahasiswa ini, turut hadir Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Drs. Rohman Agus Pratomo.

“Sekolah Mawapres ini diadakan setiap tahun dengan tujuan memberikan informasi dan pelatihan kepada penerus Mahasiswa Berprestasi UNS. Kami dari pihak kemahasiswaan UNS sangat mendukung kegiatan ini,” tuturnya saat memberikan sambutan.

Materi kiat menjadi Mawapres disampaikan oleh Mawapres Program Sarjana UNS 2022, Muhammad Safrudin Musthofa dan Mawapres Program Diploma UNS 2022, Nabila Khairunisa Azzahra. Dalam materinya, Muhammad Safrudin Musthofa atau yang kerap disapa Udin membagikan tips dalam membuat gagasan kreatif untuk Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres).

“Bentuknya berupa esai yang kaitannya dengan Sustainable Development Goals atau SDGs. Gagasan kreatif ini juga harus linier dengan latar belakang keilmuan teman-teman, misal saya dari pertanian, gagasan kreatif saya tentang pertanian. Lalu, dari gagasan tersebut juga harus dikaitkan dengan teknologi informasi atau digital karena itu ada di panduan,” jelasnya.

Sementara itu, Nabila Khairunisa Azzahra juga turut membagikan tips dalam membuat produk inovatif. Dalam Pilmapres 2022, mahasiswa Program Studi (Prodi) D-4 Kebidanan ini membuat produk berupa smartwatch yang ditujukan bagi ibu hamil.

“Produk inovatif atau PI harus berkaitan dengan SDGs juga, kalau untuk Pilmapres Sarjana kan hanya sampai gagasan atau ide, tapi untuk Pilmapres Diploma harus berbentuk produk. Meskipun dalam produk inovatif hanya mengambil satu poin SDGs, usahakan kita juga paham dengan poin SDGs yang lain agar juri juga yakin bahwa kita tidak hanya menguasai satu poin saja, tetapi keseluruhan,” terang Nabila.

Selain itu, Nabila mengatakan bahwa setidaknya produk inovatif sudah jadi atau dalam bentuk prototipe. 

“Yang perlu di-highlight karena jadi poin plus yaitu prototipe, biasanya kan dalam bentuk desain atau 3D saja, tapi kalau teman-teman mau memaksimalkan, buat prototipenya. Jadi, saat presentasi bisa dibawa sambil dijelaskan latar belakangnya, tujuannya sambil memeragakan cara kerja alat tersebut,” pungkasnya. Humas UNS

Scroll to Top
Skip to content