Ingin Studi Lanjut di Prancis? Coba Perhatikan Beberapa Hal ini

Ingin Studi Lanjut di Prancis? Coba Perhatikan Beberapa Hal ini

UNS — Usai lulus sarjana, ada banyak pilihan yang menanti untuk dipilih. Salah satu pilihan itu adalah studi lanjut, baik jenjang S-2 atau profesi. Berbicara mengenai studi lanjut, Prancis merupakan salah satu negara yang kerap menjadi jujukan mahasiswa internasional.

Setelah negara-negara seperti Amerika, Inggris, dan Australia, mahasiswa internasional kerap memilih Prancis sebagai negara pilihan studi. Hal ini tentu ada dasarnya. Penanggung Jawab Campus France Yogyakarta, Andraine Arkenzi Febreinza mengungkapkan alasan di balik ramainya mahasiswa internasional yang kuliah di Prancis.

“Setelah negara-negara anglofon seperti Amerika, Inggris, dan Australia, Prancis jadi negara utama yang dituju oleh mahasiswa internasional. Kenapa bisa gitu? Karena Prancis punya banyak peneliti yang mendapatkan penghargaan internasional. Hal itu jadi satu bukti bahwa Prancis itu pendidikannya tidak diragukan lagi,” jelasnya saat memberikan gelar wicara pada Jumat (25/9/2022).

Dalam kegiatan yang dilakukan di Ruang Werkudara Gedung Ki Padmasusastra UPT Perpustakaan UNS tersebut, Andraine juga menjelaskan alasan lain untuk belajar di Prancis. Selain pendidikan dan penelitian yang berkualitas, lingkungan Prancis juga memadai untuk berinovasi bagi para wiraswasta muda. Lingkungan hidup di Prancis juga diklaim nyaman dan menyenangkan.

Alasan lain kuliah di Prancis adalah ada banyak destinasi wisata menarik bagi mahasiswa internasional. Gaya hidup ala Prancis juga menarik untuk diikuti. Selain itu, ada banyak industri maju dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di Prancis.

“Beberapa jurusan di Prancis juga tidak ada atau belum ada di Indonesia. Jadi ini salah satu keunikan kuliah di Prancis,” imbuh Andreine.

Pemerintah Prancis sangat membuka diri untuk mahasiswa internasional. Sistem pendidikan terkait lama studi hampir sama di Indonesia. Jenjang sarjana (License) memiliki durasi tiga tahun, jenjang master (S-2) berdurasi dua tahun, sedangkan doktor (Doctorat) berdurasi tiga tahun.

Terkait biaya studi, Pemerintah Prancis menyubsidi 2/3 biaya pendidikan di universitas negeri per tahun untuk mahasiswa asing. Biaya studi untuk jenjang Master memerlukan biaya 3.770 euro per tahun, sedangkan doktorat hanya 380 euro per tahun di universitas negeri.

Jika terkendala masalah biaya pendidikan, jangan khawatir karena sejumlah beasiswa tersedia untuk mahasiswa yang ingin studi di Prancis. Sejumlah beasiswa tersebut di antaranya beasiswa Institute France Indonesia (IFI) Excellence Master, beasiswa Eiffel, beasiswa Erasmus+, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI), dan MORA Scholarship yang diberikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Setiap beasiswa memiliki syarat dan spesifikasi berbeda-beda sehingga perlu mempelajari tiap skema beasiswa sebelum mendaftar.

Kendati terdapat berbagai kemudahan berkuliah di Prancis, ada satu hal yang menjadi syarat utama sebelum kuliah di sana. Syarat tersebut yakni syarat bahasa. Mahasiswa yang kuliah di Prancis harus menguasai bahasa Prancis. Hal ini karena masyarakat Prancis sangat bangga menggunakan bahasa mereka sehingga komunikasi kebanyakan memakai bahasa Prancis.

Beberapa universitas di Prancis menyediakan kelas internasional dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Namun, komunikasi di luar kelas mayoritas menggunakan bahasa Prancis sehingga sebelum berangkat ke Prancis, mahasiswa harus menguasai bahasa yang dikenal seksi ini. Untuk mendaftar universitas di Prancis, calon mahasiswa perlu melampirkan sertifikat bahasa Prancis yaitu Diplome d’Etude en Langue Francaise (DELF) atau Test de Connainssance du Francais pour la Demande d’Admission Prealable (TCF DAP) minimal pada tingkat B2.

“Salah satu kelebihan kalau teman-teman menguasai bahasa Prancis itu akan jadi tabungan di masa depan. Kenapa? Karena bahasa Prancis termasuk bahasa resmi yang digunakan di berbagai organisasi internasional saat ini. Selain itu, bahasa Prancis juga digunakan sebagai bahasa resmi di negara-negara frankofon,” imbuh Andriane.

Jika tertarik melanjutkan studi di Prancis, Pemerintah Prancis menyediakan lembaga yang membantu calon mahasiswa yakni Campus France. Konsultasi dan bimbingan yang diberikan Campus France bersifat gratis. Saat ini, Campus France tersebar di lima kota yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Jika ingin tahu lebih lanjut, sila mengunjungi laman www.indonesia.campusfrance.org. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content