Inilah Tips untuk Milenial Hadapi Titik Balik Kehidupan

UNS – Sentra Kegiatan Islam (SKI) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar webinar online nasional bertajuk Metamorfosa XI pada Jumat (17/7/2020). Kegiatan berlangsung melalui Zoom Clouds Meeting dan bisa diakses melalui kanal Youtube SKI FK UNS. Sebanyak 1.000 peserta mendaftar dalam kegiatan yang mengangkat tema Mental Health Matters : Mengupas Titik Balik Dalam Diri

Webinar berskala nasional ini terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama yang diadakan hari Jumat ini menghadirkan narasumber ahli dibidang psikologi yaitu Analisa Widyaningrum. Pada kesempatan tersebut turut hadir Sidiq Ramdhani (Ketua Metamorfosa XI), Abdurrahman Ghiyaats (Ketua SKI FK UNS), dr. Yuliana Heri Suselo M.Sc., (Pembina SKI UNS), dan Dr. Selfi Handayani (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FK UNS). Sebelum acara dimulai, terlebih dulu dilakukan tilawah Al-Quran oleh Galyh ND.

“Ini adalah suatu kegiatan yang menjadi bukti bahwa mahasiswa turut serta berpartisipasi aktif di dalam kesehatan masyarakat, khususnya adalah kesehatan mental. Tadi sudah dikatakan bahwa kesehatan mental ini merupakan hal yang penting. Apalagi bagi generasi muda dan ini menjadi sesuatu yang urgent dan prioritas untuk menunjang kesehatan manusia seutuhnya yaitu, kesehatan baik jasmani maupun rohani,” tutur Dr. Selfi.

Dipandu oleh moderator Annisa Safitri Adhadiningrum, topik ”There are blessings in disguise” mulai dijelaskan oleh Analisa Widyaningrum. Psikolog lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut menjelaskan jika saat ini isu terkait dengan kesehatan mental banyak dibicarakan oleh masyarakat, khususnya milenial. Situasi pandemi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi mental seseorang. Masa remaja yang biasanya menjadi proses pencarian jati diri menjadi terhambat akibat dari kondisi saat ini. Akibatnya stres menjamur di kalangan milenial.

Turning point atau titik balik menjadi sebuah periode yang dialami oleh seseorang ketika terjadi transformasi besar dalam menentukan pandangan tentang diri. Transformasi ini terjadi secara bertahap dan prosesnya berbeda-beda. Sering ditemui dalam proses ini adanya perbedaan gap kondisi realistis dan kondisi ideal. Salah satu dampak pada periode tersebut ialah munculnya stres pada seseorang. Akan tetapi dijelaskan dalam materi PPT Analisa bahwa, terkadang titik balik terjadi setelah situasi yang tidak diharapkan.

“How you push back after the difficult time”, menjadi satu pesan yang diselipkan Analisa saat menceritakan kisah turning point dihidupnya. Ketika mengalami kekecewan dan kegagalan bukan berarti segala sesuatunya telah selesai. Tetapi disanalah terdapat kesempatan yang mampu menjadikan kita tangguh dan lebih kuat di masa yang akan datang, tentu jika disikapi dengan cara yang tepat.

Proses seseorang bertemu dengan titik balik dalam hidupnya ini akan berbeda cara dan waktu. Tidak selalu di umur sekian, seseorang akan menemukan titik baliknya atau tidak selamanya pemenang adalah mereka yang pertama. Pendiri Analisa Personality Development Center (APDC) ini mengatakan hidup ini seperti marathon. Yang bisa bertahan dialah yang akan menang. Ditanamkan pula bahwa semuanya adalah pemenang sehingga tidak perlu terlalu cemas dan khawatir.

Sebagai kesimpulan dari diskusi, terdapat empat tips menghadapi titik balik hidup dengan benar versi Analisa Widyaningrum. Pertama, miliki mindset berjuang dan tidak mudah menyerah dengan keadaan. Kedua, ketika menemui fase depresi maka seseorang akan menemukan tiga pilihan yaitu menerima, move on atau menetap. Maka pilihlah move on dan bergeraklah untuk melakukan perubahan untuk diri sendiri. Ketiga, ubah stres menjadi teman dan terakhir, temukanlah tujuan hidup serta berdamai dengan situasi. HUMAS UNS

Reporter: Ratri Hapsari
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content