Input PDSS, Sekolah Wajib Punya NPSN

Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 menyatakan bahwa sekolah yang akan menginput data ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) wajib miliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Ketiadaan NPSN juga berdampak pada siswa di sekolah yang bersangkutan tidak bisa memiliki Nomnor Induk Siswa Nasional (NISN). Imbasnya, siswa tak ber-NISN tak diijinkan mengikuti SNMPTN.

Demikian ungkap Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Sutarno saat ditemui di gedung Rektorat, Senin (6/1). Sutarno berkata bahwa tahun ini tidak ada toleransi bagi siswa yang tidak memiliki untuk mengikuti SNMPTN. Sebab, untuk mengikitu SNMPTN, siswa harus terdaftar dalam PDSS. “Tahun lalu tidak ada NISN masih bisa ditolerir. Sekarang, siswa yang tidak memiliki NISN otomatis tidak bisa daftar PDSS, nggak bisa diproses PDSS,” kata Sutarno.

PDSS menjadi syarat siswa untuk bisa mendaftar SNMPTN. PDSS berisi data mengenai rekam jejak akademik siswa sejak semester I hingga VI pada jenjang SMA.

Menurut Sutarno, sekolah hendaknya tidak memanipulasi data yang akan diinput ke PDSS. Jika terbukti memanipulasi, kepala sekolah sebagai penanggung jawab akan dkenai sanksi dari dinas bukan PT.

Ia berharap, pengisian PDSS tahun ini bisa selesai tepat waktu. Rentang pengisian PDSS selama 60 hari terhitung 6 Januari – 6 Maret 2004, menurutnya, cukup bagi sekolah. Untuk memudahkan sekolah perihal pengisian PDSS, UNS akan mengundang kepala sekolah dan tim IT sekolah-sekolah di eks Karesidenan Surakarta pada Rabu, (8/1).[]

Skip to content