IO Gelar Study Abroad in France

International Office (IO) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dengan Institut Francais Indonesia (IFI) Campus France, dan Université Fédérale Toulouse Midi-Pyrénées (UFTMP) menggelar diskusi Study Abroad in France pada hari Jumat (20/5/2016) di Ruang Sidang IV Kantor Pusat Gedung dr. Prakosa UNS Surakarta. International Office (IO) rutin mengadakan diskusi Study Abroad dengan tujuan agar memberi informasi kepada masyarakat, terutama civitas akademika untuk melanjutkan studi.

Narasumber dalam diskusi Study Abroad in France yang digelar pada hari Jumat (20/05/2016) di ruang sidang IV Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Narasumber dalam diskusi Study Abroad in France yang digelar pada hari Jumat (20/5/2016) di Ruang Sidang IV Rektorat UNS Surakarta.

IFI merupakan merupakan badan yang melaksanakan seluruh aksi kerja sama budaya antara Prancis dan Indonesia. IFI merupakan hasil penggabungan Bagian Kerja Sama dan Kebudayaan (SCAC) Kedutaan Besar Prancis dan pusat-pusat kebudayaan Prancis (CCF) di Indonesia. Sedangkan Campus France merupakan salah satu layanan dari IFI.

Acara ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Ananda Mackulau; selaku perwakilan dari UFTMP di Indonesia dan Fitria; selaku perwakilan dari IFI, Campus France Kantor Cabang Yogyakarta. Selain dihadiri dari kalangan mahasiswa UNS, diskusi ini juga dihadiri oleh dua peneliti asal Prancis.

“Université Fédérale Toulouse Midi-Pyrénées bukan nama sebuah perguruan tinggi, tetapi terdiri dari 4 Universitas Publik, 17 Sekolah Tinggi Spesialisasi, 15 Sekolah Doktor, dan 6 Pusat Penelitian Nasional terletak di kota Toulouse, Prancis,” terang Ananda. “Toulouse merupakan kota terbaik untuk kuliah, serta menjadi kota R&D (Research and Development) terpenting di Prancis,” lanjutnya.

Ananda menjelaskan bahwa setidaknya dari 115 ribu mahasiswa, 15 ribu diantaranya merupakan mahasiswa asing. Sehingga sudah banyak program studi yang menggunakan bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris. Senada dengan Ananda, Fitria menambahkan bahwa terdapat 700 lebih program studi menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

“Bahkan sekarang, ada fitur tambahan yang berguna untuk membantu mereka, calon doktor ataupun master yang belum mempunyai project yang akan mereka kerjakan. Kami, memberikan daftar nama profesor dan disiplin ilmunya, yang nantinya mereka (calon doktor ataupun master—Red.) akan langsung menghubungi profesor yang bersangkutan,” terang Ananda.[] (azaria.uns.ac.id)

Skip to content