Isi Peringatan Isra Mikraj, Ketua MUI DIY Ingatkan Hukum Karma dan Verifikasi Informasi

Isi Peringatan Isra Mikraj, Ketua MUI DIY Ingatkan Hukum Karma dan Verifikasi Informasi

UNS — Takmir Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada Senin (28/2/2022) malam. Dalam peringatan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof. Dr. H. M. Machasin, M.A., memberikan ceramah kepada segenap peserta yang hadir secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings.

Prof. Machasin bercerita mengenai peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW yang disebut Isra Mikraj. Peristiwa tersebut membawa Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Dengan menumpang burak, Nabi Muhammad menghadap Allah dan menerima perintah untuk menjalankan salat 5 waktu.

Prof. Machasin bercerita bahwa banyak hal yang dilihat oleh Nabi Muhammad selama melakukan Isra Mikraj. Salah satu hal yang dijelaskan dalam hadis-hadis yakni Nabi diperlihatkan surga dan neraka. Saat diperlihatkan neraka, Nabi melihat manusia yang selalu memotong lidahnya meski lidah tersebut selalu tumbuh lagi setelah dipotong. Orang tersebut dijelaskan sebagai orang yang semasa hidupnya selalu berbohong.

Hal tersebut menjadi pengingat bagi manusia di dunia agar tidak berbohong seperti yang dijelaskan Prof. Machasin. Beliau mengingatkan pentingnya  tidah berbohong serta tidak menyebar kebohongan atau berita hoaks. Beliau juga mengingatkan agar selalu verifikasi informasi yang diterima.

“Banyak sekali orang saat ini kalau mendapat suatu informasi langsung percaya saja, tidak mencari tahu lebih dalam dan mencari tahu kebenarannya. Padahal bisa saja informasi tersebut tidak benar,” ujar Prof. Machasin.

Guru besar Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga menjelaskan keterkaitan peristiwa Isra Mikraj dengan cerita Bani Israil. Beliau mengatakan bahwa Bani Israil melakukan kerusakan dua kali dan kerusakan tersebut dibalas oleh Allah dengan mengirimkan kelompok lain.

Hal itu tertulis dalam Surat Al-Isra yang ada di Al-qur’an. Dalam surat yang sama juga diceritakan peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Hal yang dialami oleh Bani Israil tersebut menurut Prof. Machasin perlu dijadikan pengingat bahwa segala sesuatu ada balasannya.

Profesor yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama pada 2014—2016 ini menekankan bahwa kelalaian atau perusakan yang dilakukan manusia akan memunculkan bencana sebagai konsekuensi. Bencana tersebut akan merusak tatanan hidup manusia.

“Hukum sebab akibat sudah kita buktikan bersama. Kerusakan terhadap Bumi akan menimbulkan ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan dan menimbulkan bencana bagi umat manusia, baik itu fisik maupun nonfisik. Hal ini perlu disadari oleh orang-orang yang diamanahi sebagai pemimpin karena kelalaiannya dapat merusak tatanan Bumi,” jelasnya.

Pada akhir ceramah, Prof. Machasin mengajak peserta untuk terus memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh Allah. Tanda-tanda tersebut perlu dipelajari supaya kehidupan di dunia semakin baik dengan berpegang ajaran agama yang kuat.

“Di dalam kehidupan ini ada tanda-tanda Allah yang mesti kita pahami, mengerti, dan kita pakai untuk memperbaiki kehidupan bersama. Peristiwa Isra Mikraj ini meneguhkan hubungan antara Allah dan manusia,” pungkasnya.

Isi Peringatan Isra Mikraj, Ketua MUI DIY Ingatkan Hukum Karma dan Verifikasi Informasi

Peringatan Isra Mikraj ini dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, jajaran wakil rektor, Majelis Wali Amanah (MWA), anggota senat, dosen, dan mahasiswa juga hadir dalam acara yang berlangsung selama lebih kurang dua jam ini. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content