Jahe Jempol, Produk Siap Minum Kolaborasi Mahasiswa KKN UNS dan KWT Dusun Kamal

Jahe Jempol, Produk Siap Minum Kolaborasi Mahasiswa KKN UNS dan KWT Dusun Kamal

UNS — Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kelompok 280 memproduksi Jahe Jempol, jahe bubuk siap minum. Kegiatan produksi menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamal Indah di Dusun Kamal. Hasil dari program utama KKN Tematik Integratif Membangun Desa ini pun sukses dipasarkan dalam ajang Pasar Budaya di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Senin (15/8/2022) hingga Selasa (16/8/2022).

Dibawah bimbingan Esty Wulandari, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kesembilan mahasiswa mempersiapkan rangkaian program mulai dari sosialisasi, produksi, hingga pemasaran. Mereka adalah Eloy Kay Salusa Turnip, Muhammad Fairuz El Mishry, Hendry Dwi Noor Wibisono, Madhea Rutie Alba Fany, Natasha Erba Pratiwi, Rangga Pangestu Adji, Ria Karenina Varinduri, Sabrina Lailani Choirunnisa, dan Tiska Amalia Hardini.

Dalam rilis yang diterima oleh uns.ac.id pada Senin (29/8/2022), mereka menyampaikan bahwa jahe menjadi salah satu hasil pertanian di Desa Giritengah. Sayangnya, harga jual jahe dari petani ke pengepul saat ini sangat  rendah dan pernah menyentuh harga Rp 4.000/Kg saja. Permasalahan ini menarik perhatian para mahasiswa. Disisi lain, mereka juga mendapati bahwa masyarakat di Desa Giritengah, terutama di Dusun Kamal, memiliki resep turun-temurun untuk mengolah jahe menjadi jahe bubuk. Namun, masyarakat di sana masih sangat jarang memperjualbelikannya dan hanya sebagai konsumsi pribadi.

Bersama pendamping KWT, Solikan, Tim Mahasiswa KKN UNS kelompok 280 mencoba ide untuk menjual jahe bubuk instan tersebut. Ide ini sebagai bentuk peningkatan nilai jual bahan pangan lokal. Para mahasiswa merancang produk ini mulai dari nama produk, takaran, panduan produksi, bungkus/packaging hingga harga jualnya.

Produk jahe bubuk instan diberi nama Jahe Jempol dengan slogan “Angetnya Nampoool!”. Jempol sendiri diangkat dari singkatan kata jahe dan nampol. Kemasan yang digunakan adalah standing pouch berbahan dasar kertas.

Jahe Jempol, Produk Siap Minum Kolaborasi Mahasiswa KKN UNS dan KWT Dusun Kamal

Tim Mahasiswa KKN UNS Kelompok 280 juga membantu melakukan standardisasi bahan dan proses produksi dari resep lokal yang sudah ada. Hal ini guna menunjang kualitas dari produk yang dihasilkan. Berat bersih produk sebesar 80 gr/bungkus. Jahe Jempol dijual seharga Rp12.000/bungkus. Di depan produk tertera logo produk, nama produk, produsen, dan berat bersih. Sedangkan di bagian belakang produk tertera informasi tentang komposisi, cara penyajian, dan tanggal kedaluwarsa.

Kolaborasi kegiatan bersama KWT Kamal Indah dimulai dari sosialisasi program pada tanggal Rabu (3/8/2022). Respon positif didapat dari anggota KWT. Tahap berikutnya, yakni produksi bersama yang dilakukan pada Sabtu (6/8/2022) di kediaman Haris Anwari selaku Kepala Dusun Kamal. Selanjutnya, produk Jahe Jempol dijual pada momen kegiatan Pasar Budaya Giritengah.

Ketua Tim Mahasiswa KKN UNS Kelompok 280, Rangga Pangestu Adji, menjelaskan bahwa hadirnya produk Jahe Jempol dapat menjadi produk rintisan KWT Kamal Indah untuk kedepannya.

“Setelah program bersama KKN UNS dan KWT Kamal Indah untuk membuat Jahe Jempol, tidak menutup kemungkinan produk ini dapat terus dikembangkan seperti dalam hal varian rasa, misalnya dicampur susu atau madu. Selain itu, KWT Kamal Indah juga dapat membuat olahan serupa dengan bahan baku lain, seperti kunyit,” ujar Rangga, Jumat (26/8/2022).

Esty Wulandari, S.Sos., M.Si. selaku DPL memberikan tanggapan positif atas program yang dijalankan para mahasiswa. Ia turut berharap bahwa nantinya produk Jahe Jempol dapat semakin dikenal dan disukai.

“Program ini sebagai salah satu cara pemberdayaan KWT di Desa Giritengah dalam memanfaatkan jahe yang ada di sekitar daerah ini untuk dibuat menjadi jahe instan yang bisa dipasarkan dan dijual sebagai oleh-oleh. Sehingga nanti bisa menjadi pemasukan (ekonomi) bagi ibu-ibu KWT. Harapannya bahwa produk ini bisa makin dikenal dan disukai oleh para pembeli,” ujar Esty Wulandary, Jumat (26/8/2022).

Tim KKN UNS Kelompok 280 turut berharap bahwa nantinya program yang sudah diinisiasi dapat dilanjutkan dan terus hidup di bawah naungan KWT Kamal Indah sehingga dapat meningkatkan nilai jual jahe dan mampu menyejahterakan para petani jahe yang ada di sana. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content