Kali Pertama Tapak Suci UNS Helat Kejurnas, Ravik Jadi Pendekar Kehormatan

Sesi salah satu kelas dalam kategori pencak silat olah raga dalam Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi ke-1.
Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi 1 Universitas Sebelas Maret 2015.
Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi 1 Universitas Sebelas Maret 2015.

Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta helat Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi di Gedung Olahraga (GOR) UNS, Kamis-Minggu (17-20/9/2015). Kejuaraan kali pertama ini merupakan buah kerja sama UNS dengan Pengurus Pusat (PP) Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang memperebutkan Piala Rektor UNS. Kejuaraan yang mengambil tema “Dakwahmu Prestasimu, Prestasimu Dakwahmu” ini bertujuan untuk mengangkat dan membangkitkan mahasiswa dalam membangun prestasi pencak silat Indonesia, khususnya pesilat-pesilat muda.

Dua puluh satu perguruan tinggi berpartisipasi meramaikan kejurnas ini. Walaupun didominasi oleh universitas muhammadiyah dari beberapa daerah seperti Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Jakarta, universitas umum lainnya seperti Universitas Lampung, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta juga tak mau kalah.

UNS Juara Umum

Ada dua kategori yang dipertandingkan, yaitu pencak silat olahraga dan pencak silat seni yang masing-masing diikuti 102 dan 25 peserta. Kategori pencak silat olahraga terbagi menjadi empat kelas: Kelas A sampai H (putra), Kelas Bebas Beregu Putra, Kelas A sampai E (putri), dan Kelas Bebas Beregu Putri. Sedangkan kategori pencak silat seni sendiri terbagi menjadi empat jenis—yang setiap jenisnya diikuti putra dan putri—yaitu Tunggal Tangan Kosong, Tunggal Bersenjata, Ganda Tangan Kosong, dan Ganda Bersenjata.

Sesi salah satu kelas dalam kategori pencak silat olah raga dalam Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi ke-1.
Sesi salah satu kelas dalam kategori pencak silat olah raga dalam Kejuaraan Nasional Tapak Suci antar Perguruan Tinggi ke-1.

Juara tiap kelas mendapatkan medali dan piagam. Untuk juara umum sendiri ditentukan berdasarkan pada jumlah perolehan nilai medali yang dikumpulkan oleh tiap-tiap kontingen. Nilai medali emas, perak, dan perunggu berturut-turut adalah 100, 50, dan 25. UNS mengirimkan dua kontingen dalam kejurnas ini dan berhasil menempati juara umum pertama dan ketiga, sedangkan juara umum kedua ditempati oleh UAD.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNS Ravik Karsidi dilantik oleh PP Tapak Suci sebagai Pendekar Kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. “Sungguh di luar dugaan saya menerima kehormatan, yaitu sebagai pendekar kehormatan,” ungkap Ravik saat memberikan sambutan. Dia juga berterima kasih atas terpilihnya UNS sebagai tuan rumah kejurnas yang untuk kali pertama digelar ini. “Kepada Bapak Afnan Zamhari (Ketua Pusat Tapak Suci—Red.) dan jajaran pengurus pusat, kami ucapkan terima kasih karena telah memberikan kepercayaan ini,” sambung Ravik. Terpilihnya UNS sebagai tuan rumah juga tidak lepas dari prestasi UNS khususnya dalam bidang pencak silat yang berhasil meraih medali emas tingkat internasional di SEA Games dan lainnya. Ke depan, kejurnas ini akan rutin diadakan dua tahun sekali di UNS.

Pelantikan Ravik sebagai Pendekar Kehormatan oleh Ketua Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Afnan Zamhari.
Pelantikan Ravik sebagai Pendekar Kehormatan oleh Ketua Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Afnan Zamhari.

Gerakan Tapak Suci, lanjut Ravik, adalah melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan tidak cari musuh tapi cari teman. Dia juga menggarisbawahi janji pesilat badan otonom organisasi masyarakat Muhammadiyah yang berbunyi “Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah”. “Ini benar sekali. Akhir tahun ini akan ada satu masa yaitu MEA. Ini hanya orang dengan iman dan akhlak yang kuat yang akan menang. Jika Saudara mengingkari janji tersebut, Saudara jatuh ke dalam kelemahan,” tutup Ravik. [] (dodok.red.uns.ac.id)

Skip to content