Kejurnas Pencak Silat, Kontingen UNS Bawa Pulang Juara Umum

Kontingen Pencak Silat UNS usai berlaga di Kejurnas Pencak Silat.
Kontingen Pencak Silat UNS usai berlaga di Kejurnas Pencak Silat pada tanggal 9-16 Oktober 2016 lalu.

Dalam gelaran ajang bergengsi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi, kontingen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjadi juara umum. Sebanyak 8 emas, 5 perak, dan 2 perunggu sukses diraih setelah mengalahkan 67 Perguruan Tinggi lainnya. Berlangsung di Universitas Lampung (Unila) pada tanggal 9-16 Oktober 2016 lalu, Kejurnas ini juga memperebutkan Piala Menteri Pemuda dan Olahraga RI.

Sebelumnya, Kontingen UNS juga pernah menjadi juara umum pada Kejurnas Pencak Silat yang diadakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dua tahun silam. Dalam jumpa persnya, Rektor UNS Ravik Karsidi menyampaikan apresiasinya kepada para kontingen pencak silat UNS. “Selamat kepada kalian semua. Nantinya sesuai dengan SK Rektor, setiap orang akan mendapatkan reward dari kampus sesuai dengan capaian yang sudah diperoleh,” terang Ravik di Ruang Sidang 1 Gedung Dr. Prakosa, Selasa (18/10/2016).

UNS bakal jadi tuan rumah

Tidak hanya gelar juara umum dan piala yang berhasil dibawa pulang oleh Kontingen UNS dalam Kejurnas Pencak Silat. Kabar gembira lainnya dari salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang olah raga tersebut adalah UNS akan menjadi tuan rumah penyelenggara Kejurnas Pencak Silat pada tahun 2018 mendatang. Keputusan ini diambil pada Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi Mahasiswa Pencak Silat Indonesia (FKMPI) di Lampung.

e
Rektor UNS Ravik Karsidi bersama dengan Kontingen Pencak Silat UNS foto bersama usai jumpa pers, Selasa (18/10/2016).

Ravik menegaskan UNS siap menjadi tuan rumah Kejurnas Pencak Silat pada dua tahun mendatang. Menurutnya ada beberapa factor penunjangnya, yaitu dari segi prestasi, infrastruktur yang memadai, akses transportasi yang mudah, dan juga dalam rangka mewujudkan slogan “Solo Kota Olahraga”. “Ini juga sebagai bentuk mengapresiasi budaya asli nusantara, uri-uri pencak silat sebagai budaya leluhur, budaya asli Indonesia,” pungkas Ravik.[](afifah.red.uns.ac.id)

Skip to content