Search
Close this search box.

Kelompok 347 KKN UNS Inisiasi Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Tanaman Herbal

UNS — Meningkatnya permintaan produk olahan tanaman herbal di masa pandemi Covid-19 membuka peluang bisnis bagi masyarakat di Indonesia. Dikenal sebagai penghasil rempah yang melimpah, potensi tanaman herbal di Indonesia tak ada habisnya. Peluang itulah yang dibaca oleh kelompok 347 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Terjun ke lapangan guna mengabdi kepada masyarakat di Desa Somomorodukuh, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, kelompok 347 KKN UNS menginisiasi program kerja unggulan berjudul “Pemberdayaan Masyarakat melalui Budidaya Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Imunitas Bernilai Ekonomis”. Program kerja tersebut digelar pada Hari Kamis (26/8/2021) dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Sendangrojo, Desa Somomorodukuh.

“Tujuan dari program ini adalah memberikan informasi mengenai manfaat tanaman herbal dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut dapat dikelola dan dijadikan sebagai usaha yang menghasilkan secara ekonomi,” ujar Suci selaku ketua kelompok 347, Kamis (2/9/2021).

Program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya tanaman herbal meliputi beberapa kegiatan, di antaranya sosialisasi, pembuatan produk dari tanaman herbal, dan pengemasan produk. Kepada tim uns.ac.id, Suci menjelaskan keseruannya dan tim ketika mempersiapkan program tersebut.

Sehari sebelum program digelar, kelompok 347 KKN UNS menyiapkan bahan yang akan didemostrasikan di hadapan ibu-ibu PKK. Bahan-bahan yang sudah dipilih —seperti jahe dan kunyit, dicuci dengan bersih. Kemudian dipotong kecil-kecil dan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

Selanjutnya, jahe dan kunyit yang sudah kering tersebut dihaluskan hingga menyerupai bubuk. Proses ini dilakukan bersamaan dengan waktu program unggulan digelar. Kelompok 347 KKN UNS mendemonstrasikan kegiatan tersebut sekaligus memberikan sosialisasi mengenai manfaat tanaman herbal kepada ibu-ibu PKK Dusun Sendangrojo Desa Somomorodukuh. Tak hanya menyampaikan manfaat tanaman herbal, kelompok 347 KKN UNS juga membekali ibu-ibu PKK Dusun Sendangrojo dengan memberikan buku panduan.

“Pembuatan jahe dan kunyit bubuk dilakukan dengan cara mencopper kunyit dan jahe yang sudah kering hingga menjadi bubuk kemudian dipacking dengan ditambah logo desain yang membuat produk tersebut manarik,” imbuh Suci.

Proses packing bubuk jahe dan kunyit tersebut juga menambah nilai ekonomis produk olahan tanaman herbal. Dengan begitu, produk olahan tersebut siap untuk dipasarkan melalui e-commerce yang saat ini sudah menjamur.

Kelompok 347 KKN UNS Inisiasi Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Tanaman Herbal

Di akhir kegiatan, kelompok 347 KKN UNS memberikakan 100 bibit tanaman herbal kepada ibu-ibu PKK Dusun Sendangrojo. Sebanyak 100 bibit tanaman herbal tersebut terdiri dari 35 bibit jahe, 25 bibit kunyit, dan 30 bibit sereh.

“Dengan adanya sosialisasi dan demonstrasi tentang pemanfaatan tanaman herbal diharapkan dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi ibu-ibu PKK Dusun Sendangrejo Desa Somomorodukuh,” pungkas Suci.

Tak hanya menginisiasi program unggulan berupa pemberdayaan masyarakat melalui budidaya tanaman herbal, kelompok 347 KKN UNS juga melaksanakan 3 program utama dan 12 program penunjang. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content