Search
Close this search box.

Kenalkan Australia Award Scholarship, #AussieBanget University Roadshow Hadir di UNS

UNS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Surabaya menyelenggarakan acara #AussieBanget University Roadshow, Senin (3/6/2024). Kegiatan yang dihadiri mahasiswa dan umum ini berlangsung di Ballroom UNS Tower. Rangkaian acara #AussieBanget University Roadshow terdiri dari sosialisasi Australia Awards Scholarship (AAS), penandatanganan Memorandum of Arrangement (MoA), serta diskusi panelis.

Sosialisasi AAS di UNS menjadi magnet tersendiri bagi peserta kegiatan. Beasiswa selalu memiliki peminat yang besar, terutama bagi seseorang yang ingin melanjutkan studinya. AAS sendiri merupakan salah satu jenis beasiswa yang dimiliki program Australia Award. Program ini memberikan kesempatan kepada warga negara dari negara-negara peserta seperti Asia, Pasifik, Timur Tengah dan Afrika untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi-perguruan tinggi di Australia.

Program Australia Awards di Indonesia mengusung tradisi pemberian beasiswa yang telah ditawarkan oleh Pemerintah Australia selama lebih dari 60 tahun. Tujuan Australia Awards di Indonesia adalah untuk meningkatkan pembangunan Indonesia melalui kontribusi para profesional yang berkualifikasi internasional dan hubungan yang kuat dan positif dengan Australia.

Sejak tahun 1953, lebih dari 9.000 penerima beasiswa asal Indonesia telah belajar di perguruan tinggi Australia melalui studi jangka panjang dan jangka pendek, dan banyak dari mereka yang menduduki posisi kepemimpinan dan memberikan perubahan signifikan terhadap pembangunan Indonesia.

Australia Awards di Indonesia menawarkan dua jenis beasiswa, yakni program pascasarjana (Long Term Awards) dan kursus singkat intensif yang disesuaikan (Short Term Awards). Kandidat terpilih akan mendapatkan beasiswa melalui proses seleksi yang kompetitif. Lulusan yang berhasil akan menjadi bagian dari jaringan alumni Australia Awards Global dan Indonesia, yaitu komunitas alumni berpengaruh yang luas dan didukung secara aktif.

Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Inovasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D., mengapresiasi kemitraan antara UNS dan Pemerintah Australia yang diwakili oleh Konsulat Jenderal Australia Surabaya. Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam komitmen bersama kedua belah pihak untuk mendorong pertukaran budaya, pendidikan, dan saling pengertian.

“Sebagai permulaan hari ini akan diadakan Sesi Australia Awards dan Diskusi Panel yang melibatkan dua pihak, yakni Indonesia dan Australia. Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kemitraan selanjutnya,” ujar Prof. Irwan.

Salah satu sesi, yakni Info Session AAS, menyajikan berbagai informasi seputar AAS kepada sivitas akademika UNS. Sesi ini menghadirkan First Secretary Australian Embassy Jakarta, Emily Whelan dan Scholarship Targeting Manager Australia Award Indonesia, Tutik Rahaju. Keduanya menjadi narasumber dalam mengupas informasi beasiswa ini kepada para peserta.

Emily Whelan menyampaikan bahwa AAS merupakan sebuah penghargaan internasional bergengsi yang ditawarkan oleh Pemerintah Australia kepada generasi pemimpin global berikutnya untuk memperoleh gelar Master atau Ph.D. dari perguruan tinggi Australia. Beasiswa ini telah menjadi komponen penting dalam program bantuan Pemerintah Australia di Indonesia sejak tahun 1953. Melalui studi, penelitian dan jaringan, penerima beasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan untuk mendorong perubahan dan membantu membangun hubungan antar masyarakat yang langgeng dengan Australia.

“Beasiswa ini menawarkan berbagai manfaat yang mencakup bahasa Inggris dan dukungan akademis sebelum belajar di Australia. Terdapat pula serangkaian kegiatan pengembangan profesional dan jaringan yang akan memperkaya pengetahuan, pengalaman dan jaringan para sarjana sebelum, selama, dan setelah studi,” jelas Emily Whelan.

Tutiek Rahaju menambahkan bahwa AAS juga memiliki tujuan untuk mencapai kesetaraan antara penerima beasiswa perempuan dan laki-laki serta mendorong pelamar dari berbagai latar belakang. Beasiswa ini tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan di negaranya. Beasiswa ini juga mendukung Kelompok Sasaran Ekuitas, yang bertujuan untuk mengatasi hambatan akses dan mencerminkan prioritas pembangunan kedua pemerintah. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari penyandang disabilitas, perempuan dari latar belakang kurang beruntung, dan mereka yang berasal dari provinsi sasaran pemerataan.

“Kalian dapat menemukan informasi seputar Australia Award melalui laman https://www.australiaawardsindonesia.org/. Para pelamar beasiswa akan dinilai berdasarkan kualitas profesional, soft skill, kompetensi akademik, dan potensi mereka untuk memberikan dampak terhadap tantangan pembangunan di Indonesia,” ujar Tutiek.

Selain informasi beasiswa, #AussieBanget University Roadshow turut menyajikan diskusi panel yang bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Sesi ini menghadirkan lebih banyak narasumber yakni Expert Associate, National Security College, Australian National University, Jennifer Parker; I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta; dan Dr. Randhi Satria, S.IP., M.A dari UNS. Diskusi panel dimoderatori oleh Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M.Sc. dari Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS.

Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content