KGPAA Mangkoenagoro X Beri Kuliah Umum di Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS

KGPAA Mangkoenagoro X Beri Kuliah Umum di Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS

UNS — Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X memberi kuliah umum di Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kuliah umum yang mengusung tema ‘Masa Depan Pura Mangkunegaran di Era Milenial: Belajar dari Masa Silam’ digelar di Ruang Seminar Gedung I. Suharno FIB UNS pada Jumat (7/10/2022).

Kuliah umum yang dimoderatori oleh Insiwi Febriary Setiasih, M.A. ini diikuti oleh mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Sejarah dari berbagai angkatan. Dalam pemaparannya, KGPAA Mangkoenagoro X menyampaikan materi mengenai profil dan sejarah Pura Mangkunegaran.

“Pura Mangkunegaran didirikan pada 17 Maret 1757 oleh Raden Mas Said atau yang dikenal Pangeran Sambernyawa. Sebelum kemerdekaan, wilayah Kadipaten Mangkunegaran mencakup Solo, Colomadu, Karanganyar, Wonogiri hingga Ngawen dan Semin di Gunungkidul,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia juga mengenalkan peninggalan-peninggalan yang dibangun oleh Pura Mangkunegaran pada masa silam. Bahkan, peninggalan-peninggalan tersebut masih berdiri kokoh hingga saat ini. Beberapa peninggalan tersebut antara lain Pabrik Gula Tjolomadoe dan Tasikmadoe. Dua pabrik gula yang mampu mencukupi kebutuhan gula di Jawa ini dididikan oleh KGPAA Mangkoenagoro IV.

“Selain itu, pada 1933,  KGPAA Mangkoenagoro VII mendirikan Solosche Radio Vereninging (SRV) yang merupakan radio pertama di Indonesia. Pada tahun 1937, Gusti Noeroel diundang untuk menari di pesta pernikahan putri Ratu Wilhemnina di Belanda. Musik pengiringnya tidak dengan gamelan yang dibawa langsung ke sana, tapi dimainkan di Mangkunegaran kemudian dipancarkan melalui SRV. Kalau sekarang bisa dibilang seperti live streaming,” terang KGPAA Mangkoenagoro X.

KGPAA Mangkoenagoro X Beri Kuliah Umum di Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS

Pada tahun 1977, Gending Ketawang Puspawarna karya KGPAA Mangkoenagoro IV yang termasuk dalam Voyager Golden Records dibawa oleh pesawat luar angkasa Voyager untuk dimainkan di luar angkasa. Tidak hanya itu, beberapa peninggalan lain yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat Kota Surakarta adalah Pasar Triwindu, Pasar Legi, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Purwosari.

Pura Mangkunegaran dapat dikunjungi oleh masyarakat sebagai objek wisata sejarah. Terlebih, sudah tersedia pemandu wisata (abdi dalem) yang siap menjelaskan mengenai sejarah pura ini. Selain itu, Pura Mangkunegaran juga memberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman makan malam ala kerajaan (Royal Mangkunegaran Dinner).

KGPAA Mangkoenagoro X menjelaskan bahwa banyak kegiatan kolaborasi dengan pemerintah, seperti G20 Royal Dinner, Asean Para Games, dan international road show.

“Dalam kegiatan upacara tradisional, Pura Mangkunegaran juga menggelar Kirab Pusaka Dalem dan Semedi, Tingalan Jumenengan, dan Ruwahan. Sementara, di bidang seni dan kegiatan budaya terdapat Solo Keroncong Festival, Festival Payung Indonesia, Mangkunegaran Jazz Festival, dan sebagainya,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content