Kiat Memulai Bisnis IT bagi Mahasiswa dan Lulusan Teknik Informatika

Kiat Memulai Bisnis IT bagi Mahasiswa dan Lulusan Teknik Informatika

UNS — Bisnis di bidang Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) menjadi salah satu yang sangat layak untuk dilirik pada era ini, khususnya bagi para mahasiswa dan lulusan Teknik Informatika. Namun, untuk menangkap peluang bisnis tersebut, dibutuhkan konsep dan keahlian IT yang benar-benar matang, serta mengetahui dasar-dasarnya.

Melalui narasumbernya dalam “Webinar IT Technopreneur”, E-Mailkomp—Himpunan Mahasiswa Prodi D-3 Teknik Informartika Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta—pun membagikan kiat-kiatnya.

Salah satu narasumber, Fajar Dwi Septian, S.Kom., CEO & Founder CV Fajar Digital Smart, mengatakan bahwa modal paling awal untuk membangun bisnis IT ialah keahlian. Sebab, keahlian ini lah yang akan digunakan terlebih dahulu untuk action dan memulai langkah.

Pria yang juga IT Manager Seng Fong Resources Group ini menambahkan, ada beberapa poin yang dapat dilakukan sebagai persiapan awal sebelum memulai bisnis IT. Pertama, tentukan keahlian IT sesuai minat kita sejak di bangku kuliah. Rintis dan pelajari keahlian yang telah dipilih tersebut.

Kedua, asah keterampilan dan manfaatkan situs kerja, seperti freelancer.com. Ketiga, paksa diri sendiri untuk lekas memulai dan perkuat pengetahuan. Keempat, buat target dan buat banyak proyek di sela-sela waktu kuliah dengan keahlian yang sudah ditentukan.

“Supaya nanti bisa dikembangkan lebih lanjut. Jadi nggak muluk-muluk, cukup satu bahasa pemrograman tapi teman-teman ketika diminta apa aja dengan hal itu, bisa. Selain itu, dengan banyak proyek dan belajar di awal ini, logic kalian akan terbentuk,” jelas Fajar, Sabtu (17/4/2021).

Poin keempat tersebut juga penting karena sebelum masuk ke dunia kerja atau memulai usaha, kita harus menguji dulu kelayakan program yang kita buat untuk dipakai banyak orang. Apakah program itu layak disebut produk atau tidak. Agar ke depannya, tidak mengecewakan konsumen dengan program atau produk yang asal-asalan.

Kelima, Fajar menyarankan untuk membuka dua jalan. Maksud Fajar, kendati tengah merintis bisnis, ketika sudah lulus kita juga perlu membuka jalan lain yakni melamar pekerjaan sembari mempersiapkan bisnis.

“Jadi buka dua jalan, sampai ada modal usaha yang benar-benar dari kita,” imbuh Fajar.

Setelah melewati tahap persiapan, waktunya untuk memulai. Kita dapat memulai dari hal-hal kecil. Fajar menuturkan, yang paling mudah dapat dimulai dari retail. Misalkan membuat perangkat lunak sebuah toko. Sederhana, tapi sangat bisa dikembangkan.

Kemudian, kita harus menguasai spesialisasi produk. Hal ini diterapkan oleh Fajar bersama perusahaannya. Berfokus pada satu produk, ia bahkan sudah menjangkau pasar Singapura.

Langkah selanjutnya, beranikan diri untuk memasarkan produk tersebut. Dalam proses ini, sering kali kita dihadapkan pada rasa minder dengan produk kompetitor lainnya. Mengenai hal itu, kita tidak perlu minder, tapi cukup berfokus pada produk kita.

Bangun Jaringan

Membangun jaringan menjadi langkah wajib dalam menjalankan bisnis. Untuk membangun jaringan, kita dapat memulai dengan mengaplikasikan produk ke kolega, keluarga, atau teman terdekat.

Satu poin yang kemudian ditekankan fajar adalah jangan terlalu materialistis, tapi fokus membangun kepercayaan dan tawarkan solusi. Maksud dari poin ini adalah ketika tahap pengenalan produk, tidak apa jika belum memperoleh harga yang tinggi. Poin pentingnya, produk sudah digunakan, sehingga dapat menjadi referensi pengembangan ke depannya.

“Konsepnya, software dan sistem yang kita buat bisa masuk ke pasar dulu. Kalau udah dicoba di orang terdekat, kita bisa lanjut. Berikan pelayanan maksimal juga hubungan baik,” ujarnya. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content