KKN 210 UNS Ambil Peran Optimalisasi Ruang Publik Edukatif di Taman Wijaya Kusuma Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo

KKN 210 UNS Ambil Peran Optimalisasi Ruang Publik Edukatif di Taman Wijaya Kusuma Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo

UNS — Kelompok 210 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membantu masyarakat kelola tata ruang wilayah di Desa Kayen, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Kontribusi Mahasiswa KKN UNS tertuang dalam dua program kerja yang dijalankan oleh sembilan mahasiswa UNS bersama warga setempat. Program kerja tersebut yakni praktik pembuatan vertical garden dan papan informatif. Kedua program mahasiswa Kelompok 210 KKN UNS dilakukan secara bertahap dan dimulai pada Rabu (30/08/2021).

Berada di bawah bimbingan Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn., KKN Tematik UNS Kelompok 210 beranggotakan Agif Ikbal Galang Fauzi (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), Afra Galda Nadira (Teknik Industri), Fuad Ashari Wasono Adi (Pendidikan Sosiologi Antropologi), Nurcholis Ayubi (Pendidikan Ekonomi), Qonita Yusrin Luthfiati (Ilmu Hukum), Safrida Irawati (Pendidikan PAUD), Shofia Zain Akbar (Pendidikan Geografi), Sholikha Eka Khusnul Qotimah (Agroteknologi), dan Suci Purnama Devi (Akuntansi).

Kepada uns.ac.id, Agif Ikbal selaku Ketua kelompok KKN menjelaskan pembuatan Vertical Garden oleh Tim KKN UNS di Taman Wijaya Kusuma ini menjadi media edukasi masyarakat tentang pemanfaatan sampah botol bekas. Sampah botol bekas ini dikumpulkan dari warga sekitar Desa Kayen.

Tanaman hias yang digunakan adalah tanaman tahan panas seperti cantik manis, krokot, regmo putri, dan sirih lemon. Selain sebagai tanaman hias, tanaman tersebut juga dapat menjaga kelembaban udara, mengurangi debu, mengusir nyamuk, serta menetralisir bau tidak sedap.

“Program ini bertujuan untuk mengelola dan mengembangkan Taman Wijaya Kusuma sebagai public space yang dapat dinikmati seluruh masyarakat, khususnya Kelurahan Sonorejo,” terang Agif Ikbal selaku ketua kelompok KKN.

Kelompok 210 KKN UNS melaporkan metode awal pembuatan media tanam dengan mencampurkan antara tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Kemudian campuran tersebut dimasukkan kedalam botol bekas yang sudah disiapkan. Botol plastik tersebut kemudian disusun pada bidang vertikal yang dibuat dari tali senar dengan cara digantungkan. Langkah selanjutnya, tahap pembentukan pola dan pewarnaan dengan berbagai macam inovasi mulai dari gambar bunga, hewan dan abstrak.

KKN 210 UNS Ambil Peran Optimalisasi Ruang Publik Edukatif di Taman Wijaya Kusuma Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo

Selain pembuatan vertical garden di Taman Wijaya Kusuma, kelompok 210 KKN UNS mencermati tentang perlunya edukasi mengenai protokol kesehatan guna mencegah kembali meningkatnya angka persebaran Covid-19. Praktik pembuatan papan informasi pentingnya protokol kesehatan dipilih sebagai media edukasi guna memberikan himbauan kedisiplinan kepada masyarakat, khususnya kepada para pengunjung taman. Menariknya, pembuatan papan informasi dirancang dengan kreatif sehingga tidak hanya sebagai media edukasi tetapi juga bisa dijadikan sebagai spot foto yang estetik.

Adapula proker yang baru dilaksanakan untuk Desa Kayen yaitu pembuatan papan nama jalan. Papan nama jalan menjadi satu hal penting dalam penataan suatu wilayah. Hal inilah yang mendorong kelompok 210 KKN Tematik UNS untuk membantu masyarakat untuk membuat papan-papan nama jalan.

“Ide pembuatan papan nama jalan ini berangkat dari keresahan anggota KKN UNS Kelompok 210 melihat belum adanya papan nama jalan di Desa Kayen sehingga menyulitkan pendatang ketika mencari alamat yang dituju,” tutur Agif Ikbal.

Setelah mendapat persetujuan dari masyarakat, proses pembuatan papan nama jalan diserahkan kepada mahasiswa KKN UNS dan pemuda setempat. Melalui diskusi antara mahasiswa KKN UNS dan pemuda setempat disepakati dibuatnya satu papan nama jalan yaitu Jalan Pandhawa; empat gang yaitu Gang Bima, Gang Madukara, Gang Puntadhewa, dan Gang Teratai; serta lima batas RT. Adapun papan nama jalan tersebut terbuat dari lempengan alumunium (40 x 15 cm) dan tiang dari besi (1,5 m) agar kuat dan tahan lama untuk digunakan sebagai papan nama jalan. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content