KKN UNS Kelompok 48 Berdayakan Masyarakat Desa Kayuapak Melalui Sustainable Waste Management

KKN UNS Kelompok 48 Berdayakan Masyarakat Desa Kayuapak Melalui Sustainable Waste Management

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 48 kembali  mengadakan acara “Sosialisasi Ecoprint dan Kertas Jerami”. Kegiatan ini dilakukan di Desa Kayuapak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. 

ketua kelompok KKN UNS Kelompok 48, Ferdian Angka Saputra mengatakan, setiap desa tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti keadaan geografis, jumlah penduduk, tingkat pendidikan penduduk, mata pencaharian penduduk, dan sebagainya. Desa Kayuapak memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan umumnya dimanfaatkan untuk menanam padi yang banyak menghasilkan limbah jerami yang biasanya hanya dibakar. Sepanjang Desa Kayuapak juga mudah ditemui pohon jati yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

“Potensi inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok kami yang mengikuti KKN periode Januari-Februari 2024 untuk melakukan pelatihan pembuatan ecoprint dan kertas dari jerami sebagai salah satu program kerja mereka,” terang  Ferdian kepada uns.ac.id, Selasa (13/2/2024)

Melalui program kerja ini, Ferdian berharap dapat mendorong keterampilan dan terciptanya peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru di Desa Kayuapak. “Sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kayuapak,” harapnya.

Pelatihan pembuatan ecoprint dilaksanakan pada Minggu (4/2/2024) dengan melibatkan 21 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan KPM-PKH Desa Kayuapak. Pemberian materi pembuatan ecoprint dipandu oleh salah satu dosen UNS sekaligus salah satu founder Solo Art Market, Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn. yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam pembuatan ecoprint.

Daun jati dipilih dalam pelatihan kali ini karena daun jati yang tumbuh di Desa Kayuapak dapat menghasilkan warna yang nyata dan jelas sehingga motif yang dihasilkan lebih cantik. Teknik yang digunakan yaitu metode pounding dan steaming.

Dyah mengatakan, bahwa daun jati di masing-masing wilayah mempunyai ketajaman warna yang berbeda. Di Desa Kayuapak daun jati menghasilkan warna yang lebih terang dan punya ciri khas warnanya keunguan.

“Oleh karena itu Kayuapak punya potensi mengembangkan ecoprint sebagai produk unggulan yang bisa bersaing secara global,” jelas Dyah.

Sedangkan pada hari yang berbeda dilakukan pelatihan pembuatan kertas dari jerami dilaksanakan pada Sabtu (10/2/2024) yang melibatkan karang taruna Karawega Desa Kayuapak. Pelaksanaan pelatihan dengan sasaran karang taruna ini diharapkan mampu mendorong pemuda di Desa Kayuapak untuk melakukan pemanfaatan sampah yang ada di sekitar mereka dan mengubahnya menjadi peluang wirausaha.

Pelatihan pembuatan kertas jerami juga dipandu oleh Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn. Tujuan pelatihan ini agar limbah padi yang awalnya hanya dibakar dan menyebabkan polusi dapat diolah menjadi produk kertas seni bernilai ekonomis.

“Kertas yang dihasilkan dari limbah jerami ini memiliki nilai seni dan nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan kertas pada umumnya. Kertas jerami bisa dimanfaatkan untuk media melukis, scrap book, bahkan bisa digunakan untuk mencetak undangan pernikahan, mari kita peduli lingkungan dengan mengolah limbah padi menjadi barang yang bernilai tinggi,” ungkap Dyah.

Program kerja KKN UNS mendapat sambutan yang baik dari pihak desa. Pihak desa berharap pelatihan ini dapat diteruskan sehingga dapat menjadi produk unggulan di Desa Kayuapak. HUMAS UNS

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content