Kolaborasi dengan UNS, Kampus KompasTV Bagikan Kiat Menjadi News Anchor

Kolaborasi dengan UNS, Kampus KompasTV Bagikan Kiat Menjadi News Anchor

UNS — News Anchor merupakan salah satu profesi di bidang jurnalistik yang banyak diminati. Kabarnya, profesi tersebut ibarat jangkar yang bertindak menyampaikan informasi secara tepat kepada publik. Oleh karena itu, seorang News Anchor harus memiliki beberapa keterampilan dan kemampuan agar pesan di dalam informasi dapat tersampaikan. Bersama dengan Frisca Clarissa, Kampus Kompas TV membagikan Kiat-kiat Menjadi News Anchor dan Content Creator melalui program Kelas Online Santai (KOSAN). Program yang merupakan hasil kolaborasi antara KompasTV dengan Universtias Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut diselenggarakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Selasa (27/7/2021) siang.

Bertindak sebagai pemateri, Frisca Clarissa yang juga merupakan seorang News Anchor di KompasTV mengatakan bahwa seorang News Anchor harus memiliki kemampuan menganalisis dan mengomentari berita. Meskipun sama-sama News Presenter, profesi News Anchor berbeda dengan News Reader dan News Caster. Apabila News Reader adalah mereka yang hanya membacakan berita yang telah dibuat oleh tim produksi dan News Caster merupakan mereka yang tidak hanya membacakan berita tetapi juga terlibat dalam proses liputan dan produksi, maka News Anchor adalah gabungan dari keduanya. News Anchor tidak hanya berperan sebagai News Reader dan News Caster tetapi juga ikut terlibat dalam proses berdialog.

“Dalam satu tayangan siaran langsung, itu ada proses dialog dengan narasumber. Itu tidak ada dalam skrip, tidak seperti misalnya pertanyaan satu, dua, tiga langsung dibacain saja. Karena itu ada proses elaborasi dan proses menganalisis,” ungkap Frisca.

Bagaimana Mengawali Karier Menjadi News Anchor?

Biasanya, seorang News Anchor juga berprofesi sebagai jurnalis yang tidak jarang ikut terjun langsung ke lapangan. Mereka akan dilatih untuk mewawancarai narasumber di tempat kejadian peristiwa dan mencari berita di lapangan. Maka dari itu, Frisca menyarankan bahwa menjadi News Anchor sebaiknya dimulai dari lapangan.

Selain menjadi jurnalis di lapangan, seorang News Anchor juga harus mampu membangun jaringan. Hal tersebut sangat membantu News Anchor dalam mengenali karakter narasumber pada saat melakukan wawancara. Membangun jaringan juga dapat mengantarkan News Anchor untuk mendapatkan akses informasi tercepat dan kredibel.

“Semakin matang lagi kita menguasai karakter narasumber, semakin matang juga kita menyampaikannya di depan layar,” imbuh Frisca.

News Anchor juga harus memahami kode etik jurnalistik, salah satunya independen. Sebagai bagian dari profesi di bidang jurnalistik, News Anchor tidak boleh netral tetapi harus independen. Hal tersebut karena seorang jurnalis harus memiliki sikap, yaitu memihak kepentingan publik.

Frisca juga menambahkan bahwa menjadi News Anchor bisa dilatih melalui media sosial yang saat ini sangat mudah ditemui. Misalnya dengan membagikan informasi yang faktual, aktual dan bermanfaat bagi publik.

Softskill yang Harus Dimiliki untuk Menjadi News Anchor

Tidak hanya dibekali dengan keterampilan, seorang News Anchor juga harus memiliki beberapa softskill yang dapat menunjang kariernya. Di kesempatan yang sama, Frisca membagikan softskill yang harus dimiliki oleh seorang News Anchor.

Pertama, percaya diri. News Anchor harus tampil percaya diri sebagai modal untuk membangun relasi, bertemu narasumber, mencari data, dan melakukan kegiatan jurnalistik lainnya.

Kedua, fearless. Frisca menyebutkan bahwa seorang News Anchor bisa ditugaskan di mana saja. Misalnya, meliput bencana alam, penggrebekan, atau kerusuhan. Oleh karena itu, menjadi News Anchor harus fearless namun tetap waspada.

Ketiga, kreatif. Perkembangan zaman menuntut manusia untuk meningkatkan kemampuan kreativitasnya. Begitupun di bidang jurnalistik, News Anchor salah satunya. Seorang News Anchor harus kreatif agar berita yang disajikan unik dan menarik.

Keempat, menerapkan prinsip dasar komunikasi seperti, eye to eye, artikulasi, dan pemenggalan kata serta gestur saat menyampaikan informasi.

“News Anchor itu bukan masalah instan. Jadi jangan pernah berpikir yang penting ada di layar, siaran, selesai. Enggak. Itu semua butuh proses untuk memperkaya ilmu dan memperkaya diri biar publik juga bisa percaya dan jurnalis bisa menjalankan tugasnya dengan paripurna,” pungkas Frisca. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content