Kolaborasi Mahasiswa FT dan FK UNS Hasilkan Inovasi Detektor Kadar Glukosa Urin Berbasis IoT sebagai Deteksi Awal Diabetes

UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro , M Raihan Hafiz dan Sayyida Assyifa dari Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Muhammad Rasyid Ridho menghasilkan inovasi di bidang karsa cipta, yaitu Detektor Kadar Glukosa Urin berbasis Internet of Things (Glukiot) sebagai Deteksi Awal Diabetes. Di bawah bimbingan Feri Adriyanto, Ph.D dari Prodi Teknik Elektro FT UNS, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-33 tahun 2020.

Muhammad Rasyid Ridho mengatakan, alasan timnya mengangkat tema ini karena melihat kondisi diabetes yang semakin meningkat di Indonesia. Ditambah menurut International Diabetes Federation pada tahun 2013, terdapat 382 juta orang yang menderita diabetes, namun 175 juta diantaranya belum terdiagnosis.

Dengan kolaborasi dari tiga Prodi yang berbeda tersebut, rupanya menghasilkan sebuah rancangan yang melibatkan keahlian tiga profesi dengan target terciptanya alat yang dapat mendeteksi kadar glukosa dalam urin secara cepat, akurat, dan tersimpan data tersebut dalam bentuk rekam medis pasien yang terkoneksi Android Smartphone melalui IoT.

“Memang sudah ada beberapa penelitian yang mengukur kadar glukosa dalam tubuh secara noninvasive, khususnya urin. Namun, belum ada penelitian yang mengukur kadar glukosa dalam urin menggunakan prinsip analisis elektrokimia fixed potential amperometry, dimana nilai potensial tetap didapatkan dari teknik analisis linear sweep voltammetry, sehingga bisa didapatkan hasil yang akurat,” terang Rasyid, Rabu (25/11/2020).

Mengingat dalam urin banyak mengandung unsur lain selain air, untuk mendapat hasil yang akurat diperlukan jumlah data yang sangat banyak.
“Oleh karena itu, kami akan menggunakan metode machine learning dengan pendekatan Bayesian yang akan digunakan dalam sistem Glukiot ini,” imbuh Rasyid.

Karya dari kolaborasi mahasiswa UNS ini berhasil meraih dana hibah PKM 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) sebesar Rp. 5 Juta. Harapannya, semoga dengan Glukiot ini dapat membantu pasien yang menderita diabetes untuk mengetahui penyakitnya lebih awal. “Sehingga penyakit dapat terdeteksi sebelum terjadi komplikasi,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content