Kunjungi KHDTK Gunung Bromo, Wakil Rektor Risnov UNS Tinjau Pengenalan Sarpras Outbound dan Forest Cooking

Kunjungi KHDTK Gunung Bromo, Wakil Rektor Risnov UNS Tinjau Pengenalan Sarpras Outbound dan Forest Cooking

UNS — Wakil Rektor Riset dan Inovasi (Risnov) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Kuncoro Diharjo, mengunjungi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Kamis (13/1/2022) siang.

Kunjungan itu dilakukan untuk meninjau pengenalan Sarana dan Prasarana (Sarpras) outbound hirope access dan forest cooking yang dilakukan mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS.

Kedatangan Prof. Kuncoro ke KHDTK Gunung Bromo disambut langsung oleh Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (Diklathut) UNS, Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D. dan Kepala Divisi Kerjasama dan Humas UPT Diklathut UNS, Dr. Marimin.

Saat melihat-lihat fasilitas outbound yang baru, Prof. Kuncoro menyebut langkah ini adalah terobosan UNS untuk menghidupkan kembali potensi wisata di KHDTK Gunung Bromo.

“Ini kan mau dimaksimalkan lagi, jadi adanya outbound ini bisa menarik masyarakat untuk datang, sekaligus menjadi cara bagi kami untuk merawat kawasan ini,” ujar Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D. saat ditemui uns.ac.id di sela-sela acara.

Ia mengatakan, pengenalan Sarpras outbound hirope access dilakukan agar Tenaga Kependidikan (Tendik) dan Satuan Pengamanan (Satpam) di KHDTK bisa memahami standar keamanan yang ada.

Langkah ini juga dilakukan UPT Diklathut UNS agar setiap Tendik dan Satpam bisa melayani dan menyambut wisatawan yang datang berkunjung, baik perorangan maupun rombongan.

“Ini di bawah UPT Diklathut UNS sebagai tempat pendidikan dan pelatihan. Tujuannya sebagai hutan lestari, bukan konservasi atau produksi jadi harus memberikan manfaat khusus bagi Sivitas Akademika UNS juga,” ucap Prof. Kuncoro.

Kepada uns.ac.id, ia juga menyampaikan bahwa UPT Diklathut UNS tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak, seperti Indonesia Off-road Federation (IOF), komunitas sepeda gunung, mahasiswa pecinta alam, hingga Bakorlak SAR UNS untuk memaksimalkan potensi di KHDTK Gunung Bromo.

Nantinya, kawasan ini bisa digunakan sebagai lokasi off-road, jelajah hutan, wedding forest, hingga cooking forest.

Kunjungi KHDTK Gunung Bromo, Wakil Rektor Risnov UNS Tinjau Pengenalan Sarpras Outbound dan Forest Cooking

“Kita sedang melengkapi yang ada. Dan, harapannya sektor pariwisata yang lesu karena pandemi bisa hidup lagi, terutama bagi UMKM di sekitar sini,” kata Prof. Kuncoro.

Sementara itu, Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D menjelaskan bahwa konsep wisata terbuka di KHDTK Gunung Bromo akan melibatkan warga sekitar, terutama untuk membuka tenant.

Dari pantauan uns.ac.id, kesiapan tenant di KHDTK Gunung Bromo sudah matang sebab di beberapa batang pohon telah dilengkapi dengan meja bundar dan kursi.

Fasilitas ini memungkinkan wisatawan yang berkunjung dapat menikmati hidangan yang dijual masyarakat setempat sambil menikmati teduhnya suasana hutan di KHDTK Gunung Bromo.

Kunjungi KHDTK Gunung Bromo, Wakil Rektor Risnov UNS Tinjau Pengenalan Sarpras Outbound dan Forest Cooking

“Kami upayakan Februari atau Maret sebelum Dies Natalis sudah siap semua,” jelas Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D.

Usai meninjau pengenalan Sarpras outbound hirope access, Prof. Kuncoro bersama Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D dan Dr. Marimin meninjau aktivitas cooking forest di tengah KHDTK Gunung Bromo.

Tampak sejumlah mahasiswa Prodi S-1 Sastra Indonesia FIB UNS sedang memasak sejumlah hidangan, seperti pudding fla, nasi goreng, hingga salad.

KHDTK Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Karanganyar memang telah dikukuhkan menjadi hutan pendidikan dan penelitian.

Untuk pengelolaannya, UNS mendapat mandat dari Menteri KLHK untuk melestarikan KHDTK Gunung Bromo sebagai kawasan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Humas UNS

Reporter: Y.C.A Sanjaya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content