Magister Sosiologi Gelar International Guest Lecture dengan Tema Environment, Gender, and Disaster

Magister Sosiologi Gelar International Guest Lecture dengan Tema Environment, Gender, and Disaster

UNS — Program Studi (Prodi) Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara bertajuk International Guest Lecturer di bidang _Environment, Gender, and Disaster. Acara ini merupakan bagian dari agenda kolaborasi kampus antara UNS dengan Nagoya University Jepang yang dihadiri mahasiswa, dosen, para pegiat komunitas maupun NGO dan masyarakat umum.

Webinar yang digelar melalui kanal Zoom Meeting ini diikuti 100 peserta dari berbagai lini dan daerah. Acara ini dibuka oleh Prof. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku dekan FISIP UNS. Kali ini, dihadirkan tiga pembicara yang ahli di bidangnya seperti Professor Sohyun Chun dari Nagoya University, Theofilus A. Suryadinata, S.Fil., M.A dari Prodi Sosiologi FISIP UNS, Hening Parlan S.Sos., M.M. yang merupakan aktivis lingkungan di Walhi Indonesia. Acara dipandu oleh Rezza Dian Akbar, S.IP., M.Sc yang bertujuan untuk memandang arah baru permasalahan gender, lingkungan, dan kebencanaan secara global dan holistic.
“International Guest Lecture ini bertujuan sebagai arah baru memandang permasalahan gender, lingkungan, dan kebencanaan secara global dan holistik. Akademisi dari multidisiplin ilmu dihadirkan supaya muncul diskusi yang multiperspektif. Praktisi dari Walhi juga turut dihadirkan dalam rangka melihat lebih dekat kejadian yang ada di lapangan khususnya di Indonesia, harapannya audiens yang bergabung dalam kuliah ini juga membawa pengetahuan dari berbagai sumber referensi dan upayanya dalam menanggapi isu gender, lingkungan, dan kebencanaan dengan think globally, act locally,” ujar Khabib Bima Setiyawan, Magister Sosiologi UNS.

“Typhoons were named after women. In Japan, 1959 hurricanes and tropical storms named Sarah with 2000 deaths and the newest hurricanes and tropical storms in Caribbean, 2017 named Maria with 3059 deaths, said Chun Sohyun,” terang Professor Chun yang banyak membahas mengenai bencana and gender di Jepang.

Lain halnya dengan pembicara kedua, Theofilus. Ia banyak membahas perihal environmental issues and disasters in contemporary Indonesia. Pembahasan ia mulai dari isu lingkungan saat pemerintahan neoliberal hingga contoh studi kasus Environmental disaster in Central Kalimantan (Borneo).

Pembicara lainnya, Hening Parlan banyak membahas dengan tema _Gender, Disaster, and Climate Change. Ia mengatakan bahwa dampak dari perubahan iklim dan bencana tidak lagi bisa ditangani dengan cara biasa- biasa saja, melainkan ada keterdesakan untuk melakukan dengan segera.

Setelah pemaparan materi dari ketiga narasumber,_ International Guest Lecturer_ yang digelar pada Selasa (6/7/20201) lalu, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan sesi foto bersama. Sesuai rilis yang ada pada tim uns.ac.id Rabu (14/7/2021), Dr. Trisni Utami, M.Si berharap agar agenda- agenda ilmiah seperti ini akan terus berlanjut.
“Semoga agenda- agenda ilmiah seperti ini akan terus berlanjut dan kolaborasi antar kampus di luar Indonesia bisa terjalin dengan baik,” ungkapnya. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content