Apresiasi UNS untuk Mahasiswa Hafiz

Hafiz

Terima Mahasiswa Hafiz agar UNS Mendapat Berkah

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merupakan perguruan tinggi negeri yang tergolong muda, tetapi mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain di kancah nasional maupun internasional. Selain itu, peminat yang ingin masuk menjadi bagian dari civitas akademika UNS pun dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2016 ini, pada jenjang strata 1 tercatat 111 ribu lebih mendaftar ke UNS melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN dan hanya 5.563 mahasiswa yang diterima.

Hafiz
Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, pada tahun 2012, UNS mulai memberikan apresiasi kepada calon mahasiswa yang mempunyai sertifikat hafiz berupa poin tambahan dan menjadi perguruan tinggi pertama yang memberikan apresiasi kepada calon mahasiswa yang mempunyai sertifikat hafiz. “Orang yang hafal 30 juz itu kan luar biasa ya, jadi kita hargai mereka. Kan seperti mereka yang menjadi juara olimpiade kan juga kita hargai. Jadi mereka kita apresiasi dengan poin tambahan,” terang Sutarno, Wakil Rektor Bidang Akademik saat ditemui di kantornya (16/6/2016).

Pihaknya memberi batas hafalan calon mahasiswa, yaitu minimal 15 juz. “Untuk hafalannya minimal 15 juz, lalu kita skala. Jadi poinnya juga otomatis berbeda. Kalau 30 juz itu seperti olimpiade internasional, poinnya 250,” lanjutnya.

Selain itu, hafalan calon mahasiswa tersebut juga akan dites lagi hafalannya. “Hafalannya di tes lagi, kita minta bantuan dari anak-anak Ilmu Alquran (salah satu UKM di UNS). Kan ada beberapa anak yang hafiz di UNS ini, jadi kita minta tolong ke mereka. Dulu dari lembaga, tapi sekarang anak-anak Ilmu Alquran aja,” jelasnya

Sutarno menekankan bahwa apresiasi yang diberikan kepada calon mahasiswa yang mempunyai sertifikat hafiz hanya berupa poin tambahan saja. Jadi tetap mempertimbangkan nilai akademik yang dimilikinya. “Tahun ini yang jalur SNMPTN yang daftar dengan sertifikat hafiz ada 32, tapi yang diterima hanya 14. Kan ada pertimbangan nilai akademiknya juga. Kalau nilai akademik dijumlah dengan poin dari sertifikat hafiz tidak memenuhi passing grade, maka ya tidak diterima,” ujarnya.

Selain itu, Sutarno menambahkan bagi mereka yang mempunyai sertifikat hafiz dianjurkan untuk mengikuti UKM Ilmu Alquran, agar bisa membantu menjaga hafalannya. “Kalau masuknya 30 juz, keluarnya kurang dari itu, kan saya ikut berdosa. Maka banyak acara yang bertujuan untuk membantu menjaga hafalan mereka, seperti khataman setiap 3 bulan,” tambahnya.

Hingga saat ini tercatat, jumlah penghafal alquran di UNS yang mempunyai hafalan ≥ 10 Juz, terdiri dari 34 putra dan 33 putri. Sedangkan 23 putra dan 12 putri diantaranya sudah hafal 30 Juz. Sutarno berharap dengan memberikan apresiasi ini bisa mendorong mahasiswa lain agar bisa menghafal alquran. Selain itu, juga agar kampus menjadi berkah. ”Kalau banyak anak-anak yang hafal alquran, insya Allah kampus ini berkah. Kan bisa memengaruhi tingkah laku yang baik dan sekaligus bisa menjadi media pendidikan berkarakter, kan pendidikan berkarakter itu sangat penting,” terangnya. [azaria.red.uns.ac.id]

Skip to content