Mahasiswa KKN UNS Mengajar di Malaysia

UNS – Sebanyak 19 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sekolah khusus anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia. Kesembilan belas mahasiswa tersebut menjalani praktik langsung sebagai guru SD dan SMP di tiap-tiap sekolah yang tersebar.

Unit Pelaksana (UP) KKN LPPM UNS Dr.Sc. Agr Rahayu mengatakan, tim KKN Sabah mulai diberangkatkan sejak 16 Januari 2019 dan akan berakhir pada 28 Februari ini. Kesembilan belas mahasiswa tersebut disebar ke sembilan Community Learning Center (CLC) dari sekitar 300 CLC yang berada di Sabah.  Adapun letak sembilan CLC itu berada di Kota Kinabalu, Distrik Dongongan, Papar, Bongawan, Kimanis, Lumadan, dan Beaufort. Masing-masing CLC diisi oleh dua hingga tiga orang mahasiswa. Masing-masing sekolah memiliki murid antara 80 hingga 600 murid.

Di satu sisi, kebanyakan CLC menghadapi keterbatasan guru. Akibatnya, satu orang guru kerap kali mengajar dua kelas secara bersamaan. Itu pun, sudah merupakan gabungan dari guru yang direkrut langsung oleh Kemendikbud beserta TKI yang meluangakan waktu untuk menjadi guru di CLC. “Anak- anak TKI yang tinggal di perkebunan di Serawak dan Sabah  Malaysia banyak yang belum menikmati pendidikan,” ujar Rahayu.

Pengiriman  peserta KKN ke Serawak dan Sabah, merupakan kerjasama UNS dengan Konsulat Jendral (Konjen) Republik Indonesia di  Malaysia sejak lima tahun lalu. Peserta KKN berpartisipasi dalam proses belajar mengajar di CLC tempat belajar anak TKI buruh perkebunan. Sesuai data Konjen ada sekitar 50.000 anak usia SMP di Sabah dan Serawak Malaysia. Bila ditelisik, jumlah riilnya bisa mencapai tiga kali lipat . Pengajar di CLC berasal dari konsulat jendral. Terbatasnya jumlah personel mengakibatkan tenaga pengajar di CLC terbatas pula

Karena itu, kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu proses belajar di CLC. Sangat wajar apabila TKI meminta penambahan jumlah peserta KKN yang diperbantukan. Namun untuk menambah jumlah peserta KKN, diperlukan dana besar. Selama ini UNS hanya mampu menyumbang 50 persen biaya tiket  kepada peserta KKN luar negeri. Sisanya dipenuhi peserta sendiri.

“UNS melalui Wakil Rektor III Prof Darsono telah melakukan sounding ke Kemendikbud dan Kemenristekdikti agar bisa mengirim lebih banyak peserta KKN ke Sabah dan Serawak,” ungkapnya

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNS di Sabah, Prof Slamet Subiyantoro yang melakukan Monitoring dan Evaluasi ke Sabah menambahkan bahwa program KKN UNS menjangkau CLC  di Serawak dan Sabah Malaysia. “Kehadiran mahasiswa KKN UNS di CLC ini sangat dinanti-nantikan. Karena selain memberikan pendampingan belajar, para mahasiswa KKN ini juga mengajarkan seni dan budaya Indonesia,” katanya.  Humas UNS

Skip to content