Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB UNS Borong Dua Kejuaraan Menulis Esai

Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB UNS Borong Dua Kejuaraan Menulis Esai

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Ia adalah Tegar Ramadani. Mahasiswa baru Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS ini menjuarai dua ajang sekaligus, yaitu di ajang FRIC 2021 BEM FMIPA Universitas Negeri Malang dan ajang Code K-Risma 2021 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya. Keduanya merupakan ajang perlombaan menulis esai.

Di ajang FRIC 2021 BEM FMIPA Universitas Negeri Malang yang digelar secara daring, Tegar meraih juara II setelah menulis esai berjudul ‘Fenma: Pemanfaatan Limbah Batang Tembakau dan Kulit Kakao Dalam Pembuatan Bioetanol’. Esai tersebut dilatarbelakangi oleh ketertarikannya terhadap isu energi terbarukan yang saat ini menjadi permasalahan global.

Isu energi terbarukan mulai ramai diperbincangkan setelah meningkatnya penggunaan minyak bumi yang dinilai sudah mengkhawatirkan. Pasalnya, penggunaan minyak bumi yang berlebihan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, Tegar ingin berkontribusi melalui penyusunan gagasan tentang energi terbarukan sebagai upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Karena cadangan energi minyak bumi yang kian lama kian menipis, jadi saya lebih prefer mengambil tema energi terbarukan. Tema ini juga merupakan isu global yang sekarang sangat mendunia. Penggunaan minyak bumi di Indonesia pun sangat mengkhawatirkan sekali, terutama bagi aspek lingkungan dan aspek energi itu sendiri juga mengalami ketimpangan yang cukup besar.” jelas Tegar saat dihubungi tim uns.ac.id, Rabu (8/12/2021).

Sebelum dinyatakan sebagai juara, Tegar harus bersaing melawan peserta dari berbagai perguruan tinggi lainnya, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Jember (Unej), Universitas Udayana, Universitas Diponegoro (Undip), dan sebagainya. Total peserta yang mengikuti ajang tersebut sekitar 20 tim. Dari 20 tim yang berlaga, hanya 5 tim yang dinyatakan lolos sebagai finalis. Tegar salah satunya.

Sementara itu, di ajang Code K-Risma 2021 yang diikutinya, Tegar juga keluar sebagai juara II. Di ajang tersebut, Tegar juga menulis esai gagasannya terkait energi terbarukan. Bedanya, di ajang Code K-Risma 2021, Tegar menyampaikan gagasan mengenai instalasi rektor biogas limbah ikan pesisir pantai yang digunakan sebagai solusi energi alternatif terbarukan di masa depan.

Tak jauh berbeda dengan ajang yang sebelumnya ia ikuti, di ajang Code K-Risma 2021 Tegar juga harus menyisihkan peserta dari perguruan tinggi di Indonesia. Total peserta yang mengikuti ajang ini berkisar antara 60 sampai dengan 70 peserta. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Pertamina, Universitas Riau, Universitas Ahmad Dahlan, ITS, Undip, dan lain-lain.

Kepada tim uns.ac.id, Tegar menceritakan sumber inspirasinya dalam menulis esai mengenai energi terbarukan.

“Jadi di sini saya lebih terinspirasi dari karya tentor saya semasa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang kemudian saya modifikasi ulang dengan penambahan konsep. Kemudian data-data penelitiannya pun saya ubah mengikuti data-data terbaru saat ini. Jadi secara tampak, di sini saya menggunakan metode ATM (amati – tiru – modifikasi),” jelas Tegar.

Di ajang Code K-Risma 2021, Tegar tak hanya menulis gagasannya terkait dengan energi terbarukan. Ia juga memaparkan materi esainya melalui presentasi yang dilakukan secara daring, yaitu melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Sebanyak 12 finalis memaparkan materinya secara silih berganti. Dari kedua belas finalis tersebut terpilih tiga tim teratas, yaitu Universitas Airlangga (Unair), UNS, dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Saat diumumkan menjadi juara II dalam ajang yang berbeda secara berturut-turut, Tegar mengaku senang dan tidak menyangka.

“Jujur ketika diumumkan menjadi juara, saya deg-degan banget. Sebelumnya saya tidak punya pengalaman lomba di tingkat Universitas. Bahkan saya dulu sempat merasa insecure karena saingannya ‘wow’ sekali, seperti Universitas Indonesia (UI), Unair, Universitas Brawijaya (UB), dan lain-lain,” ungkap Tegar.

Meskipun berasal dari kajian ilmu Humaniora, Tegar mengaku bangga bisa diberi kesempatan untuk mengikuti perlombaan di bidang ilmu yang berbeda. Kedepannya ia ingin berkolaborasi dengan mahasiswa dari lintas jurusan untuk mewakili UNS dalam ajang Pimnas sehingga mampu mengharumkan nama baik kampus di tingkat nasional dan internasional. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content