Mahasiswa UNS Antusias Ikuti Workshop Branding Detikcom

UNS – Detikcom Goes to Campus (DGTC) akhirnya sampai di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Di hari pertama gelaran DGTC, ratusan mahasiswa UNS langsung menyerbu Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Selasa (3/3/2020) pagi.
Serangkaian acara digelar dalam acara DGTC kali ini, diantaranya Workshop ‘Membangun Karakter Brand dalam Bentuk Visual’, Workshop Digital Journalism, dVideoCaster Hunt, dan open recruitment Detikcom.

Sebagai salah satu portal media ternama di Indonesia, Detikcom menyadari bahwa kemajuan teknologi dan arus informasi yang cepat melahirkan persaingan untuk masuk ke dunia kerja menjadi lebih ketat. Oleh sebab itu, Detikcom ingin bertransformasi menjadi ‘Digital Life Gateaway’ untuk membagikan ilmu dengan mengajak mahasiswa berperan positif serta memberikan gambaran bagaimana dunia profesional lewat sharing pengalaman para ahli dalam dunia digital hingga workshop.

Dalam pantauan uns.ac.id, antusiasme mahasiswa UNS dalam Workshop ‘Membangun Karakter Brand dalam Bentuk Visual’ sudah nampak sejak pagi hari. Bahkan, hingga acara dimulai pukul 10 pagi pun, mahasiswa UNS masih nampak mengantri untuk bisa masuk ke ruangan workshop.

Hadir sebagai pembicara dalam kesempatan tersebut, Taskia Putri Andira. Taskia selaku Lead Brand Designer Detikcom mengawali materinya dengan menjelaskan pengertian sebuah branding.
“Apa itu branding? Bentuk pencitraan dari suatu produk atau jasa. Kemudian ada Branding iceberg terus Surface yang artinya logo tipografi color styling. Whats its below internal branding, brand positioning, brand character-cara pembawaan, expression, dan brand purpose,” ujar Taskia.

Ia mengatakan bila sebuah langkah branding harus dimulai dengan strategi yang tepat dan bukan hanya visual. Taskia mengingatkan sejumlah poin penting yang bisa digunakan dalam meningkatkan citra dari suatu produk atau jasa.

“Branding dimulai dari strategi bukan visual. Pertama, define your brand strategy. Kedua, develop brand identity. Ketiga, visual identity. Keempat, product platform. Dan, kelima social network. Itu juga meliputi logo concept, psychology color, corporate color (biru, ungu, merah untuk detik warnanya biru yang melambangkan loyal dan oranye yang melambangkan friendly. Kemudian, typography, icon/ karakter, store listing, semua bentuk promosi harus menggunakan corporate color (template), dan implement track and adjust,” lanjutnya.

Dari sejumlah strategi yang dibagikan Taskia, terdapat beberapa tujuan dari ‘The Power of Branding’ seperti customer recognition, customer loyalty, consistency, brand equity, increases credibility, brand values, attract talent, dan collaboration.

Salah satu peserta workshop, Dhifa Azalia Ars Abdin, mengatakan bila workshop yang digelar detikcom tersebut sangat bermanfaat. Sebagai mahaasiswa asal Program Studi (Prodi) Arsitektur, Dhifa menjadi lebih tahu secara detail strategi branding. Sebagai generasi milenial, strategi branding juga menjadi hal yang penting sebab hal tersebut dapat dimanfaatkan saat nantinya terjun ke dunia kerja selepas lulus nanti.

“Materinya menarik bisa buat pembelajaran bagaimana cara mem-branding,” ujar Dhifa. Humas UNS/ Yefta

Skip to content