Mahasiswa UNS Berhasil Kembangkan Sarung Tangan Penerjemah Bahasa Isyarat

Mahasiswa UNS Berhasil Kembangkan Sarung Tangan Penerjemah Bahasa Isyarat

UNS – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan Sarung Tangan Penerjemah Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Diberi nama Glova, sarung tangan ini menerjemahkan SIBI menjadi rangkaian kata bagi para disabilitas tunarungu wicara. Alat ini memiliki teknologi asistif bagi penyandang disabilitas tunarungu wicara dengan algoritma levenshtein distance.

Glova dirancang tim PKM Karsa Cipta (KC) UNS yang beranggotakan 4 mahasiswa, yakni Ananda Putra Kanieza dan Gilang Fajar Ramadhan dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT), Dea Muthia Febry dan Velisa Nur Ainie dari Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Di bawah bimbingan Dr. Eng. Faisal Rahutomo, inovasi teknologi ini berhasil mendapatkan pendanaan riset yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI) senilai 6 juta melalui PKM tahun 2023.

Kepada uns.ac.id, Ananda Putra Kanieza selaku ketua menyampaikan bahwa nantinya Glova akan ditujukan bagi para disabilitas tunarungu-wicara dalam rangka mewujudkan SDGs. Teknologi asistif sangat berkontribusi dalam SDGs terutama yang berhubungan dengan inklusi, peningkatan kualitas hidup untuk semua individu, dan kesetaraan bagi disabilitas. Teknologi ini dikembangkan dengan tujuan mempermudah para disabilitas tunarungu wicara untuk berkomunikasi dengan manusia normal.

Selain itu, Ananda melihat bahwa teknologi yang telah ada sebelumnya masih memiliki kelemahan tingkat akurasi yang rendah dalam menerjemahkan dikarenakan beberapa huruf memiliki gestur tangan yang sama. Alasan tersebut membuat Ananda dan rekannya mengombinasikan dengan algoritma levenshtein distance sebagai algoritma autotext correction. Mereka juga telah mengajarkan penggunaan Glova pada orang dengan kebutuhan khusus.

Alat ini memanfaatkan sensor flex pada lima jari untuk menerjemahkan gestur gerakan tangan membentuk suatu kata dari rangkaian huruf yang diterjemahkan. Banyak kata dalam bahasa Indonesia telah diinputkan ke dalam database sistem sehingga teknologi yang diberi nama Glova ini dapat menerjemahkan secara realtime dan langsung mengoreksi kesalahan huruf yang disusun menjadi rangkaian kata.

“Keunggulan dari produk ini adalah kami menggunakan output audio dari kata yang telah disusun dapat muncul di layar LCD dan aplikasi Blynk pada baris pertama dan koreksinya dapat dilihat pada baris kedua apabila ada kesalahan. Kami berharap para penyandang disabilitas tunarungu-wicara dapat terbantu dalam berkomunikasi terutama kepada masyarakat normal yang cenderung tidak mengenal gestur bahasa isyarat,” tutur Ananda.

Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content