Mahasiswa UNS Berikan Sosialisasi Pengurangan Sampah Plastik dan Pembuatan Totebag Ecoprint

Mahasiswa UNS Berikan Sosialisasi Pengurangan Sampah Plastik dan Pembuatan Totebag Ecoprint

UNS — Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 110 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kegiatan sosialisasi pengurangan limbah sampah plastik dan pembuatan totebag ecoprint. Bertempat di Balai Desa Cangkringan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (21/8/2022) yang diikuti oleh kurang lebih 30 anggota karang taruna dan anak-anak Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Rizaldy Hilmy Sagito, Ketua Kelompok 110 KKN UNS menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan karena melihat masih banyaknya remaja dan anak-anak yang belum memahami tentang bahaya penggunaan plastik dan dampak yang diakibatkan apabila dipakai secara terus menerus.

“Oleh karena itu, kelompok 110 KKN UNS menyusun program kerja untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan sampah plastik dan bagaimana mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan totebag, tumbler, dan lain sebagainya,” ujarnya. 

Turut menghadiri kegiatan tersebut, Kepala Desa Cangkringan, Hemawati menuturkan bahwa di Desa Cangkringan sudah mulai baik dalam hal pengolahan sampah. “Desa Cangkringan ini sudah mulai baik dalam pengolahan sampahnya. Sehingga, sebagai generasi muda alangkah baiknya jika kita terus menjaga dan melestarikan alam ini dengan mengolah sampah sebaik mungkin” tuturnya.

Memasuki sesi pemaparan materi, Rizal menjelaskan tentang bahaya yang disebabkan oleh limbah sampah plastik, jenis-jenis plastik. Selain itu, di akhir materi juga dijelaskan tentang langkah-langkah dalam pembuatan totebag ecoprint, serta alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan tersebut antara lain totebag warna putih polos, tawas, palu atau alat pukul lain, plastik, dan daun atau bunga.

”Pembuatan totebag ecoprint akan didampingi oleh kakak-kakak KKN, langkah yang pertama dalam pembuatan totebag ecoprint ini adalah menyiapkan totebag yang didalamnya sudah dikasih alas, kedua taruh daun atau bunga diatas totebag dan diatasnya dilapisi oleh plastik untuk alas memukulnya. Ketiga pukul daun menggunakan palu atau alat pukul lainnya menyesuaikan polanya,” jelas Rizal.

Langkah selanjutnya yaitu totebag yang sudah selesai dijemur sampai pola daun di atasnya mengering. Setelah pola daun mengering totebag direndam menggunakan air tawas selama 10-15 menit. Kemudian yang terakhir yaitu totebag dijemur selama 3-5 hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung.

Pembuatan totebag ecoprint ini juga merupakan langkah awal dalam membiasakan anak-anak dan remaja di Desa Cangkringan untuk mengurangi penggunaan plastik, sehingga limbah sampah plastik dapat berkurang, seperti slogan yang diusung oleh kelompok 110 KKN UNS ‘Sedikit Sampahku, Lestari Bumiku’. Humas UNS

Reporter: Erliska Yuniar Purbayani
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content