Usung Aplikasi Pengecekan Kualitas Tanah dan Air, Mahasiswa UNS Borong 3 Juara dalam Ajang El Bajo Essay Competiton

El Bajo Essay Competiton

UNS – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Prestasi tersebut dipersembahkan oleh Sani Rahmawati mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) UNS, Agustina Puspa Mentari mahasiswa Prodi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Kebumen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, dan Tri Kurnianingsih mahasiswa dari Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian FP UNS.

Saat dihubungi tim uns.ac.id pada Selasa (23/5/2023) Puspa selaku perwakilan tim mengatakan bahwa ide yang diusung timnya adalah aplikasi android untuk pengecekan kualitas tanah dan air pada pertanian organik. Dari ide tersebut Puspa dan tim berhasil meraih juara kategori Favorit Poster, Bronze Medal, dan Juara Umum (akumulasi perolehan terbanyak dari gabungan tim yang berasal dari UNS) dalam ajang El Bajo Essay Competiton.

“Setelah berhasil meraih juara tersebut, perasaan kami tentunya senang. Hal ini karena senangnya itu bukan hanya karena mendapat juaranya saja tetapi justru senang karena bisa bertemu dan saling bertukar ide gagasan dari masing-masing peserta lain yang berasal dari berbagai daerah, bahkan ada yang yang berasal dari luar pulau juga,” lanjut Puspa.

Sementara itu, ide yang diinovasikan Puspa dan tim didasarkan pada fakta dilapangan bahwa jenis pertanian organik itu sangat membutuhkan perawatan yang ekstra terutama unsur tanah dan air. Namun, di lapangan ditemukan lahan pertanian itu mudah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia dari aliran irigasi sawah terutamanya. Oleh karenanya, untuk membantu petani dalam mempertahankan kualitas tanah dan air pertanian organik agar tetap dapat terpantau, maka aplikasi ini diangkat dalam esainya.

Lebih lanjut, tips dari Puspa dan tim hingga bisa meraih juara tersebut yakni keselarasan pemahaman latar belakang permasalahan dan ide yang dihasilkan. Karena hal tersebut merupakan pondasi awal yang bukan hanya untuk bisa menjadi juara tetapi juga untuk bisa memperkuat kesolidan di tim.

“Kedua, brainstorm ide antar sesama anggota itu penting dan memahami keahlian antar anggota tim. Misalnya saja membagi anggota ada yang sebagai konseptor, eksekutor, maupun sebagai presentator ide. Oleh karenanya, brainstorm di sini diperlukan banget. Ketiga, gunakan beberapa tools pendukung untuk bisa berkolaborasi bersama meski terbatas jarak. Sesimpel tools Goggle Doc. Terakhir, tentu kekuatan doa. Bukan hanya dari kami bertiga saja tetapi dari masing-masing kerabat juga,” papar Puspa.

Lebih lanjut Puspa dan tim turut berharap, setelah mengikuti kegiatan ini tentu besar harapan idenya bisa diwujudkan meski memang membutuhkan waktu dan kolaborasi dari banyak pihak. Melalui kejuaran ini pula harapannya bisa menjadi pemicu bagi timnya untuk terus berkarya melalui kepenulisan ilmiah. Serta tidak cepat puas dengan apa yang sudah di raih tetapi tetap menjadi seorang pembelajar.

“Terakhir pesan dari kami, manfaatkan benar-benar title sebagai “mahasiswa”, dunia ini cukup luas untuk dijelajahi. Setidaknya perlu menantang diri sendiri agar diri kita bisa terus “bertumbuh”. Tidak harus dalam perlombaan memang, karena kapasitas dan fokus orang berbeda. Saat merasa suka dengan lingkungan yang kompetitif, ikut perlombaan menjadi jawaban. Merasa hidup ini “kosong” boleh mencoba ikutan pengabdian dan tinggal langsung bersama masyarakat. Ingin meningkatkan skill di bidang ilmu tertentu? Bisa mencoba untuk magang. Pada intinya gak ada alasan untuk kita terjebak dengan diri kita,” tukas Puspa. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content