Mahasiswa UNS Gelar Pameran Budaya Keris dan Batik di Desa Ngandul, Sragen

Mahasiswa UNS Gelar Pameran Budaya Keris dan Batik di Desa Ngandul, Sragen

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses mengadakan Pameran Budaya Jati Jiwa Jawa di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Pameran berlangsung di Balai Desa Ngandul. Kegiatan ini merupakan program utama Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mereka laksanakan pada Kamis (23/2/2023) dan Jumat (24/2/2023).

Pameran Budaya merupakan program kerja dalam bimbingan Widiyanto, S.P., M.Si., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kelompok 16 KKN UNS Membangun Desa beranggotakan sepuluh mahasiswa antara lain, Iksaniyah, Fauza Dwi Saputri, Muhammad Ricky Wuriandi, Fian Wiradhitama, Hanandhito Mustofa, Septia Tri Nur Islami, Galatia Vidisa Christsabel, Rifky Syafii Rahadhani, Ridwan Maulana Yasifun, serta Nada Nu’ma Azkiya.

Mereka mengangkat tema KKN “Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kebudayaan, dan Perekonomian Masyarakat Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah”. Tema ini kemudian diturunkan dalam sebuah kegiatan Pameran Budaya Jati Jiwa Jawa yang melibatkan masyarakat Desa Ngandul.

Kepada uns.ac.id, Nada Nu’ma Azkiya menjelaskan tujuan diadakannya Pameran Budaya Jati Jiwa Jawa untuk mengedukasi tentang budaya keris dan batik. Hal tersebut ditujukan bagi masyarakat sekitar Desa Ngandul dan Kecamatan Sumberlawang. Lebih khususnya, kegiatan ini menyasar kalangan pelajar dari tingkat dasar sampai menengah atas.

“Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat sekitar Desa Ngandul dan Kecamatan Sumberlawang, utamanya kalangan pelajar dari tingkat dasar sampai menengah atas, juga kalangan umum tentang budaya keris dan batik,” ujar Nada, Senin (28/2/2023).

Pembukaan pameran dihadiri Kepala Bidang Kesenian dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Johny Adhi Aryawan, S.Sos.; Kasi Pemerintahan Kecamatan Sumberlawang, Derajad Budi Bawono, S.E, M.M., M.H.; Kasi Keamanan dan Ketertiban Umum Kecamatan Sumberlawang, Joko Mursid, S.E.; Kepala Desa Ngandul, Supriyanto; Pamong Budaya Kabupaten Sragen; Komunitas Dharma Budaya Lestari; serta Komunitas Telusur Sejarah Sukowati.

Di hari kedua, pameran ramai dengan kunjungan para siswa dan guru dari jenjang dasar hingga menengah atas di wilayah Kecamatan Sumberlawang. Pengunjung yang hadir berkisar 200 orang.

Pameran Jati Jiwa Jawa menampilkan 16 bilah keris, terdiri dari keris-keris tua zaman majapahit hingga keris-keris baru. Enam bilah diantaranya adalah karya Ridwan Maulana Yasifun, salah seorang Mahasiswa UNS anggota tim KKN. Selain itu, ada pula 9 kain batik tulis Surakarta.

Dalam rangkaian acara pameran ini juga ditampilkan tarian kontemporer bergaya jawa yang dibuat khusus untuk acara pameran ini. Tarian tersebut merupakan karya dari Risang Nareswara alumni Sastra Daerah UNS.

“Tarian menceritakan tentang hakikat kehidupan yang selalu terdiri atas dua hal, yaitu hitam-putih, baik-buruk, siang-malam, pria-wanita. Lebih dalam lagi, yaitu hamba dengan Tuhan. Selaras dengan makna keris yaitu simbol bersatunya hamba dengan Tuhannya,” terang Nada.

Kasi Pemerintahan Kecamatan Sumberlawang, Derajad Budi Bawono, S.E, M.M., M.H., menilai acara Pameran Budaya Jati Jiwa Jawa merupakan suatu implementasi yang nyata sebagai bentuk pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Menurutnya, ini menjadi lebih spesial karena dilaksanakan oleh para Mahasiswa KKN UNS.

“(Mahasiswa KKN UNS) anak-anak muda yang sadar dengan budaya dan mau untuk menyebarkan pengetahuannya untuk kalangan lebih luas. Supaya kita semua benar-benar menjiwai jati diri kita,” ujar Derajad.

Kelompok 16 KKN UNS Membangun Desa berharap agar masyarakat dapat teredukasi dengan baik sehingga dapat memaknai dan memahami objek-objek budaya berupa batik dan keris dengan cara yang seharusnya.

“Acara ini juga diharapkan dapat turut melestarikan dan menjaga keberadaan budaya warisan leluhur. Tidak lagi terjebak dalam pengertian keris yang mistik lagi. Namun, lebih ke arah filosofis,” pungkas Nada. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content