Mahasiswa UNS Kembangkan Metode Hidroponik di Area Kolam Ikan Desa Nglinggi, Klaten

Mahasiswa UNS Kembangkan Metode Hidroponik di Area Kolam Ikan Desa Nglinggi, Klaten

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Nglinggi, Klaten Selatan, Klaten melalui penyaluran dan penyuluhan budidaya perikanan dan penanaman tanaman hidroponik. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS kelompok 203 Periode Juli-Agustus karena Desa Nglinggi memiliki potensi budidaya perikanan yang menjanjikam.

Saat diwawancarai, Ridho Anugerah Pangestu, salah seorang anggota KKN UNS kelompok 203 mengatakan bahwa saat pandemi melanda,  budidaya perikanan Desa Nglinggi menjadi menurun drastis.

“Oleh karena itu, kami memberi pembekalan dan penyuluhan tentang bagaimana melakukan pengelolaan budidaya perikanan yang baik supaya tingkat keberhasilan panen ikan juga baik. Tidak lupa juga, kami mengajarkan tentang cara pemasaran untuk  mempermudah penjual dalam pemasaran,” tuturnya pada Senin (16/8/2021).

Ridho dan kelompoknya juga memilih program penanaman hidroponik karena kolam ikan tersebut juga memiliki potensi untuk membuka bisnis baru. Air kolam ikan dapat dimanfaatkan untuk sirkulasi tanaman hidroponik.

Mahasiswa UNS Kembangkan Metode Hidroponik di Area Kolam Ikan Desa Nglinggi, Klaten

“Tanaman akan menyerap nutrisi-nutrisi dari kotoran ikan yang ada di air kolam untuk berkembang. Dapat dikatakan selain berbudidaya ikan, warga juga bisa sambil bercocok tanam hidroponik. Hal ini tidak sulit karena praktik penanaman tanaman hidroponik sangat mudah dan hanya memerlukan peralatan sederhana. Siklus panen tanaman hidroponik juga sangat pendek, jadi dalam sebulan warga sudah bisa panen dan menjualnya ke pasar,” imbuh Ridho.

Sebelum menjalankan programnya tersebut, Ia dan kelompoknya juga memberikan penyuluhan dan memberi contoh bagaimana cara penanaman tanaman hidroponik  dengan memanfaatkan air kolam kepada pengelola kolam ikan. Prospek tanaman hidroponik juga cukup menjanjikan di pasaran karena permintaan cukup tinggi.

Mayoritas masyarakat Desa Nglinggi bermata pencaharian sebagai petani dengan komoditas utama padi  dan sayur-sayuran. Belum ada inovasi pertanian di sana yang seharusnya dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kualitas produk pertanian. Melalui penanaman hidroponik ini, dapat mengoptimalkan budidaya ikan sekaligus dengan bercocok tanam sembari menunggu panen ikan.

“Prospek keuntungan ke depan dapat dilihat dari segi gaya hidup masyarakat sekarang yang memilih gaya hidup sehat seperti mengonsumsi sayuran-sayuran organik demi menjaga kesehatan. Maka tidak perlu risau bahwa sayuran hasil hidroponik tidak memiliki pasar yang bagus, justru target pasar hasil panen tanaman hidroponik ini memiliki target yang sangat luas. Permintaan dipasar pun cukup tinggi sedangkan petani hidroponik masih sangat terbatas apalagi di daerah desa,” terang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa tersebut.

Dalam pengelolaan pascapanen, Ia dan timnya akan mengadakan program sosialisasi pembukuan kas Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Selain itu, dalam peluncuran hidroponik ini, mereka juga menghadirkan anak-anak sebagai edukasi untuk mengenal hidroponik sekaligus menarik minat anak untuk bertani.

Ia mengatakan bahwa program ini tidak terbatas usia dan terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar dan mencoba teknik hidroponik. Terlebih, penanaman hidroponik ini sangat mudah sehingga semua orang dapat melakukannya, bahkan di lahan yang sempit sekalipun.

Ridho berharap, setelah diadakannya pembuatan area hidroponik dengan memanfaatkan air kolam ikan, perekonomian masyarakat dapat terbantu. 

“Semoga masyarakat Desa Nglinggi dapat termotivasi untuk memanfaatkan kolam ikan mereka menjadi lebih menghasilkan. Jadi, menyelam sambil minum air, artinya sambil mengembangbiakkan ikan warga dapat sambil bercocok tanam. Waktu panen yang dibutuhkan tanaman hidroponik juga hanya dalam hitungan 1 bulan, berbeda dengan ikan yang memiliki waktu panen sekitar 2 bulan,” harapnya.

Mahasiswa UNS Kembangkan Metode Hidroponik di Area Kolam Ikan Desa Nglinggi, Klaten

Sambil menunggu panen ikan, warga dapat panen tanaman hidroponik sehingga warga mempunyai pemasukan lebih dari tanaman hidroponik ini.

“Untuk mengelola hidroponik juga tidak sulit, jadi hampir semua warga dapat melakukannya di kolam ikan mereka. Melihat gaya hidup masyarakat yang sekarang lebih gemar mengonsumsi tanaman organik, maka prospek budidaya tanaman hidroponik ini memiliki prospek yang baik. Maka diharapkan keadaan perekonomian masyarakat Desa Nglinggi menjadi lebih baik dengan adanya program kerja kami,” pungkas Ridho. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content