Manfaatkan Cangkang Telur, Mahasiswa FP UNS Rancang Produk Bumbu Masak High Kalsium

UNS-Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) UNS Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian (FP) merancang bumbu masak kalsium tinggi memanfaatkan cangkang telur. Produk yang dirancang itu diberi nama BUCATUR: Bumbu Masak High Calcium.
Produk BUCATUR ini diketuai oleh David Anggara Putra beranggotakan Farhan Sabilla Rosyad dan Slamet Prihatin dari Prodi Peternakan angkatan 2018. Mereka dibimbing oleh dosen Dr.agr. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech.
David Anggara Putra menilai cangkang telur merupakan limbah peternakan yang banyak belum dimanfaatkan. Tidak dipungkiri, tingkat konsumsi telur sendiri tiap tahun kian meningkat. Meningkatmya konsumsi telur ini beriringan dengan bertambahnya limbah cangkang telur.
“Limbah cangkang telur yang menumpuk akan berdampak buruk pada lingkungan. Dasar pokok itulah yang menjadi ide untuk mengolah limbah cangkang telur menjadi komponen bumbu masak dengan kandungan kalsium tinggi,” terang David, Rabu (2/12/2020).
David menambahkan, cangkang telur mengandung kalsium karbonat sebesar 90%, magnesium karbonat 1%, kalsium fosfat 1 %, dan protein 4%. Kandungan kalsium yang tinggi tersebut berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan fortifikasi kalsium produk pangan. BUCATUR dirancang terbuat dari rempah pilihan asli Indonesia dengan fortifikasi kalsium yang berasal dari ekstrak cangkang telur sebesar 5%. Berbeda dengan bumbu masak yang dijual di pasaran, BUCATUR mengandung 280 mg kalsium setiap satu sachet (14 g) sehingga didapatkan bumbu masak dengan kandungan kalsium yang tinggi. BUCATUR menawarkan produk dengan kandungan kalsium 280 mg per sachet yang berarti setara 28% kalsium kebutuhan orang dewasa.
“Bumbu masak memainkan peranan yang cukup penting dalam kehidupan rumah tangga. Hampir setiap ibu-ibu maupun juru masak restoran atau hotel menggunakan bumbu masak untuk meningkatkan cita rasa masakan. Terkhusus ibu rumah tangga yang menyediakan masakan untuk anggota keluarga, bumbu masak alami dengan fortifikasi kalsium akan menjadi pilihan yang menjanjikan,” kata David.
David menambahkan, kandungan kalsium yang tinggi pada produk BUCATUR dapat dijadikan sebagai salah satu sumber kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak dan untuk menjaga kecukupan suplai kalsium orang dewasa.
Sementara itu, Dosen Pembimbing, Dr.agr. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech mengatakan, PKM-K yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI), merupakan program yang sangat tepat bagi mahasiswa untuk belajar berwirausaha.
“PKM-K menuntut kreativitas mahasiswa yang inovatif dalam menciptakan peluang pasar sehingga produk yang ditawarkan mampu membuka peluang perolehan profit. Selain itu, munculnya para wirausaha baru dapat menyediakan peluang pekerjaan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Produk BUCATUR direncanakan memiliki berbagai varian rasa dan bentuk kemasan. Pada tahap pertama BUCATUR akan diproduksi dengan kemasan sachet dengan volume 14 g dengan varian rasa ayam dan sapi. Harga yang ditawarkan adalah Rp 1.000 per sachet, sehingga produk BUCATUR high calcium sangat menjanjikan dapat bersaing dengan produk sejenis di pasaran.
Selain itu, berbagai jenis kemasan dan volume telah dirancang oleh tim sebagai salah satu strategi pemasaran di masa yang akan datang. Bagi yang penasaran dengan perkembangan produk BUCATUR bisa mengikuti berbagai platform media sosial, seperti Instagram @bucatur.id dan channel YouTube Bucatur Hi-Calcium. Humas UNS
Reporter: Dwi Hastuti
Skip to content