Mengenal Dr. Rohmadi, Pegiat Literasi UNS yang Memaksimalkan Kebaikan dengan Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa

Mengenal Dr. Rohmadi, Pegiat Literasi UNS yang Memaksimalkan Kebaikan dengan Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa

UNS — Setiap bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa dan sastra. Menilik sejarah, dalam salah satu isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 adalah menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi bulan Oktober menjadi bulan bahasa dan sastra. Pada bulan peringatan bahasa dan sastra ini, tim uns.ac.id berkesempatan mewawancarai Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., salah satu dosen UNS yang berkontribusi nyata di bidang literasi melalui Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa.

Dr. Rohmadi merupakan dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Selain menjadi dosen, saat ini ia aktif dalam beberapa aktivitas seperti terlibat dalam Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), melakukan pengabdian sosial, dan mengurus Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa miliknya.

Mengenal Dr. Rohmadi, Pegiat Literasi UNS yang Memaksimalkan Kebaikan dengan Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa

Dulunya, Dr. Rohmadi menempuh pendidikan pada Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS pada tahun 1995 dan lulus pada tahun 1999. Usai lulus dari UNS, ia menekuni beberapa hal seperti menjadi jurnalis dan aktif pada kegiatan teater. Pada tahun 2000, Dr. Rohmadi memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil jurusan yang sama. Setelah menyelesaikan studi, Dr. Rohmadi diterima menjadi dosen di Prodi PBSI UNS pada tahun 2002. Baginya ilmu adalah sesuatu yang berarti, hal ini membuatnya meneruskan studi S-3 di UGM pada bulan Februari tahun 2006 dan lulus pada bulan September tahun 2009.

Ketika meniti karir di UNS, Dr. Rohmadi tidak hanya menjadi dosen. Ia juga dipercaya menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNS tahun 2015—2019. Ia juga diamanahi sebagai Ketua Lab PBSI pada tahun 2003—2011, Ketua Jurusan PBSI pada tahun 2011—2015, Ketua Education Development Center (EDC) FKIP pada 2010—2012, dan Ketua Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) FKIP UNS tahun 2020—2021. Selain itu, Dr. Rohmadi juga masih mengelola Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa yang menyediakan peminjaman buku gratis. Letak lembaga tersebut berada di Jalan Kalingga Utara I, Jetis, Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Dr. Rohmadi menjelaskan bahwa lembaga literasi tersebut biasanya digunakan sebagai taman baca masyarakat.

“Arfuzh Ratulisa biasanya dijadikan taman baca anak-anak dan masyarakat setempat. Bisa juga dijadikan tempat belajar bersama,” terang Dr. Rohmadi pada Selasa (3/10/2022).

Berbagai koleksi buku fiksi maupun nonfiksi yang disediakan Arfuzh Ratulisa berasal dari koleksi buku pribadi milik Dr. Rohmadi. Selain itu, ia juga mempersilahkan siapapun untuk mendonasikan buku di Arfuzh Ratulisa. Selain berfokus pada pengembangan literasi, Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa juga berperan dalam membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan mengadakan pelatihan dan membantu memasarkan produk-produk yang telah diproduksi. Dalam mengelola lembaga ini, Dr. Rohmadi menekankan adanya sinergi dari segala pihak agar kebermanfaatan yang dibagikan bisa maksimal.

Lebih lanjut, Dr. Rohmadi menjelaskan bahwa Arfuzh Ratulisa memiliki filosofi dalam namanya.

Mengenal Dr. Rohmadi, Pegiat Literasi UNS yang Memaksimalkan Kebaikan dengan Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa

“Arfuzh sendiri berhubungan dengan arsy, ketika kita melihat segala sesuatu dari atas, semuanya akan terlihat jelas. Sementara Ratulisa berarti rajin menulis dan membaca. Saya percaya bahwa segala tujuan dapat dicapai dengan membaca dan menulis,” jelas Dr. Rohmadi.

Sejak 2016 hingga sekarang, Dr. Rohmadi menjabat sebagai Ketua Umum ADOBSI yang saat ini memiliki kantor perwakilan di 28 provinsi dan anggota sebanyak 1.250 lebih per bulan Oktober 2022. Adapun, visi dari ADOBSI adalah komitmen dan pengembangan sumber daya manusia dan sebagai upaya menyatukan dosen-dosen PBSI di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan peran ini, Dr. Rohmadi mengusung spirit kebaikan.

“Saya percaya kalau kita berusaha menjadi orang baik, kemungkinan besar orang lain akan berlaku baik pada kita,” jelasnya.

Selain aktif menjadi dosen dan Ketua ADOBSI, Dr. Rohmadi juga dipercaya mahir dalam menciptakan slogan. Dalam menciptakan slogan, ia mengaku bahwa inspirasi yang didapatnya bisa datang di mana saja dan kapan saja, biasanya cenderung spontan saat itu juga. Ia ingin slogan-slogan yang ia ciptakan dapat menyinari dunia dan bisa diaplikasikan di kehidupan nyata.

Tim uns.ac.id juga sempat meminta pendapatnya mengenai adanya fenomena campur kode bahasa yang sering dilakukan anak-anak muda zaman sekarang. Dr. Rohmadi menganggap hal tersebut sebagai fenomena yang lumrah dan wajar. Ia percaya, seiring bertumbuh dewasanya seseorang, maka penggunaan bahasanya pun juga akan semakin tertata. Ia berpesan untuk menggunakan bahasa sesuai konteksnya. Jika dalam suasana formal, ia menyarankan agar menggunakan bahasa yang benar atau formal. Jika berbincang sesama teman, bisa menggunakan bahasa yang baik yakni sesuai dengan konteks pembicaraan dan dapat dipahami oleh lawan bicara.

Dr. Rohmadi juga memberikan pesan kepada anak muda dalam pengutamaan bahasa Indonesia.

“Teman-teman bisa melakukan aksi nyata dengan mempromosikan dan mengenalkan bahasa Indonesia ke khalayak umum dengan cara membuat profil bahasa Indonesia. Bisa juga dengan mengadakan acara-acara seminar yang berkaitan dengan bahasa Indonesia,” ungkap Dr. Rohmadi.

Di akhir wawancara, Dr. Rohmadi memberikan pesan agar mahasiswa tetap menjaga 5 M.

“Tetap jaga 5 M ya. M yang pertama adalah membagi ilmu. M kedua yakni menunjukkan teladan pada sesama. M yang ketiga adalah menyenangkan. M keempat adalah membersamai masyarakat dan M yang terakhir adalah mendoakan sesama,” pesan Dr. Rohmadi.

Hadirnya sosok Dr. Rohmadi menjadi bukti nyata bahwa sivitas akademika UNS turut hadir berperan membumikan literasi di Indonesia. Dr. Rohmadi, sosok yang peduli akan Trigatra Bangun Bahasa yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing dengan perannya sebagai Dosen PBSI dan pengelola Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa. Hal ini dapat memantik sivitas akademika lainnya untuk menaruh kepedulian juga di dunia literasi. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content