Mengintip Peluang Bisnis Berbasis Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0

UNS – Perkembangan teknologi yang semakin masif di era digital ini sangat mempengaruhi perkembangan bisnis dalam masyarakat. Terutama dalam menghadapi masa transisi revolusi industri 4.0, semakin banyak peluang bisnis yang bisa ditangkap oleh para pengusaha untuk merintis usaha maupun untuk melebarkan pangsa bisnisnya.
Hal inilah yang menjadi topik pembicaraan dalam Seminar Nasional “Peluang Bisnis Berbasis Teknologi” pada Sabtu (22/6/2019) di Aula MM Gedung 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Acara yang diinisiasi oleh Alumni Magister Manajemen ’47 (MM ’47) ini menghadirkan tiga orang pengusaha sebagai pembicara utama. Mereka adalah Niken Indra Dharmayanti (Owner dan Motivator Trading Santai), Ardhi Dirgantara (Owner VI Gate Cafe), dan Jumariyanto (Owner dan Direktur Utama PT. Regar Sport Industri Indonesia).
Dalam seminar ini, Niken membagikan banyak pengalamannya dalam dunia trading selama 15 tahun terakhir. Baginya, bergelut di dunia trading sangat dipenuhi dengan resiko. Namun, lulusan ITB ini tetap mau menekuninya tanpa dirundung rasa kekhawatiran seperti yang dirasakan orang lain kala menggeluti dunia trading.
“Terjun ke dunia trading forex tidak perlu takut. Banyak orang yang takut tapi saya 15 tahun masih bertahan,” pungkasnya.
Selain membagikan pengalamannya, Niken juga menyampaikan pesan bahwa dalam berbisnis seyogyanya para pengusaha di jaman milenial ini untuk semakin menjadi dirinya sendiri.
Ia juga menambahkan bahwa istilah thinking out of the box sudah tidak relevan lagi. Ia mencetuskan bahwa dalam berbisnis kita harus berpikir without the box. Maksudnya adalah agar kita dapat mengkreasikan bisnis sesuai dengan passion kita masing-masing.
Selain Niken yang membagikan tips-tips merebut peluang bisnis di era digital, Jumariyanto, Owner dan Direktur Utama PT. Regar Sport Industri Indonesia juga membagikan tips-tips berbisnis dengan teknologi yang sudah ia tekuni sejak lama.
Jumariyanto memulai bisnis reseller-nya semenjak ia masih menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup pemerintahan daerah. Namun, berkat ketekunannya dan keseriusannya menjual kembali barang dari produsen yang ia jual kepada konsumen, ia mampu meraup untung banyak dan akhirnya ia memutuskan mengundurkan diri sebagai PNS.
“Saya menjadi reseller dropship yag pada awalnya hanya berbekal sebuah Blackberry Onyx. Dan benar-benar tidak ada modal. Masih status PNS,” katanya.
Di akhir seminar Owner VI Gate Cafe, Ardhi dirgantara, memberikan kesempatan kepada 3 orang untuk merasakan sensasi bermain Virtual Reality (VR). VR memang menjadi salah satu senjata utama bagi VR Gate Cafe dalam menarik pelanggan. Menurutnya, VR tidak hanya berguna untuk sarana hiburan saja namun VR juga dapat dimanfaatkan dalam pelatihan kepolisian, kedokteran, maupun terapi untuk penyembuhan trauma. Humas UNS/ Yefta
Skip to content