Meningkat 10x Lipat, Kuota Ujian SBMPTN Berbasis Komputer Tampung Hingga 200.000 Peserta

UNS – Penyelenggaraan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN 2018, Ravik Karsidi menyatakan bahwa tahun lalu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hanya mampu menampung 21.500 peserta, namun tahun ini jumlahnya meningkat hingga 10x lipat yaitu bisa diikuti mencapai 200.000 peserta. “Yang berbasis kertas tetap disediakan, tetapi setiap tahun terus berkurang,” ujar Ravik di Jakarta pada Jumat, 12/1/2018.

ilustrasi

Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut menyebutkan bahwa 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ikut serta dalam seleksi nasional tahun ini dengan jalur penyelenggaran yang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu kuota minimal 30% untuk jalur prestasi, kuota minimal 30% untuk jalur tertulis, sedangkan kuota maksimal 30% untuk jalur mandiri.

Tahun lalu sekolah peserta SNMPTN dan SBMPTN mencapai 14.790 dengan 130.854 pendaftar, namun diperkirakan angkanya akan meningkat tahun ini. Seleksi jalur prestasi menggunakan rapor atau portofolio untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat sudah dibuka sejak Sabtu (13/1/2018). Ravik mengungkapkan bahwa nilai ujian nasional dan ujian sekolah tidak diperhitungkan dalam seleksi masuk PTN ini sebab SNMPTN dan SBMPTN dilaksanakan lebih dahulu daripada ujian nasional sekolah.

Untuk memfasilitasi calon peserta tes masuk PTN, sedang dipersiapkan pusat layanan tes yang nantinya akan ditempatkan pada satu cabang di daerah-daerah dan diharapkan bisa dioperasikan pada 2019 mendatang. “Perbaikan dalam seleksi masuk PTN harus disiapkan untuk mengantisipasi persaingan dengan masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA) di Indonesia. Di sisi lain, ada peluang juga bagi PTN untuk merekrut mahasiswa asing,” tutur Menteri Riset, Teknologi, dan pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir dalam himbauannya terkait peningkatan kualitas penyelenggaran seleksi masuk PTN. humas-red.uns/Ath/Isn

Skip to content