Search
Close this search box.

Meningkatkan Kemampuan Konselor Sebaya, UKM PIR-R Cakra Menggelar Pelatihan

UNS — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PIK-R Cakra Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pelatihan konselor sebaya. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (28-29/8/2021). Narasumber  yang dihadirkan adalah Koordinator Pelembagaan Bina Pertahanan Remaja BKKBN Nasional, Priyanti, M.P.H. dan Duta Genre Indonesia, Teliana Juwita, S.Sos.

Teliana memaparkan materi menjadi konselor sebaya yang dapat membantu permasalahan remaja.

“Konselor sebaya sebagai pengelola PIK-R membantu permasalahan remaja, baik dengan memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi maupun permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi remaja,” tutur Teliana saat mengawali materi.

Ia menjelaskan bahwa tips menjadi pendengar yang baik dapat dilakukan dengan mencerna dengan baik apa yang diceritakan. Kemudian, jangan memotong cerita, tetapi dengarkanlah terlebih dahulu hingga orang tersebut selesai bercerita.

“Tips berikutnya adalah menguatkan prinsip untuk menjadi pendengar yang baik. Kalau belum jelas, coba minta dia mengulang cerita untuk klarifikasi. Jangan lupa berikan tatapan yang serius dan empati serta hindari gangguan handphone. Selanjutnya, tunjukan ekspresi ketertarikan terhadap ceritanya. Lalu, kita mencoba memahami dan memposisikan diri sebagai orang yang ada di luar cerita tersebut,” jelasnya.

Tidak lupa, Teliana juga membagikan informasi mengenai Teknik dalam konseling. Ia mengatakan bahwa salah satu teknik yang dapat digunakan adalah attending.

“Jadi, kita menunjukkan ekspresi wajah tenang, ceria, dan senyum. Kepala mengangguk sebagai pertanda setuju atas pernyataan konseli. Posisi tubuh condong ke arah konseli, jarak duduk antara konselor dengan konseli agak dekat, bisa duduk akrab berhadapan atau berdampingan,” terangnya.

Selain itu, dapat juga dengan melakukan variasi gerakan tangan atau lengan secara spontan untuk memperjelas ucapan. Sebagai konselor, Jeliana menegaskan bahwa dalam Teknik ini, konselor harus mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian. Kemudian, menunggu ucapan konseli hingga selesai, diam, perhatian terarah pada konseli.

Narasumber berikutnya, Priyanti menjelaskan cara meningkatkan komunikasi yang baik bagi konselor sebaya. Pendidikan sebaya dan konselor sebaya sangat penting sebagai wadah atau tempat curhat dan diskusi yang nyaman.

“Sebagai konselor sebaya, alangkah baiknya tidak menggurui, mendominasi serta memaksakan pendapat. Bersikap netral dan tidak memihak serta tidak menilai benar atau salah. Mendengarkan aktif dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih aktif berbicara dan berpendapat. Berikutnya, bersikap empatik serta peka terhadap kekhawatiran atau ketidaknyamanan peserta,” jelasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content