Munas IKA UNS 2015: Seminar Nasional “Kontribusi Alumni untuk Bangsa”

Munas IKA UNS 2015
Seminar Nasional "Kontribusi Alumni untuk Bangsa" dan Musyawarah Nasional IV IKA UNS yang berlangsung di aula gedung Pascasarjana, Sabtu (19/09/2015).
Seminar Nasional “Kontribusi Alumni untuk Bangsa” dan Musyawarah Nasional IV IKA UNS yang berlangsung di aula gedung Pascasarjana, Sabtu (19/09/2015).

Selain menyusun kepengurusan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) periode 2015-2020, Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 juga diramaikan dengan seminar nasional, Sabtu (19/09/2015). Sebelum Munas ke-4 IKA UNS berlangsung, perwakilan alumni tiap fakultas yang merupakan pembicara menyampaikan materi pada kegiatan seminar nasional. Dengan mengangkat tema “Kontribusi Alumni untuk Bangsa”, kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB tersebut menghadirkan pembicara yang sudah berhasil menduduki jabatan tinggi di pemerintah, bisnis, dan masyarakat. Mereka di antaranya Wakil Direktur Utama PT Wijaya Karya, Budi Harto, (plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, pengusaha nasional Hariyanto, dan Kepala SMF Bedah RSI Surakarta Sri Pratomo.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNS Ravik Karsidi menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan seluruh civitas akademika UNS yang telah menyelenggarakan Seminar Nasional juga Munas ke-4 IKA UNS. “Saya ingin memberikan apresiasi hari ini untuk seminar nasional dengan tema Kontribusi Alumni untuk Bangsa. Seperti halnya universitas lain, seharusnya alumni UNS sudah dapat berkontribusi memberikan sumbang pikir kepada bangsa,”tutur Ravik dalam sambutannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bambang Dwi Wahyudi ,ketua panitia yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris formatur, bahwa alumni UNS yang berjumlah kurang lebih 150 ribu seharusnya mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia. Apalagi mengingat banyaknya jabatan penting pemerintahan yang sudah dipegang alumni UNS, seperti gubernur, jenderal, DPR/MPR, dirjen/irjen, walikota/bupati, rektor, profesor, peneliti, jaksa agung, dan lain sebagainya.

Setelah aksi panggung PSM Voca Erudita, ketujuh pembicara menyampaikan gagasannya tentang kontribusi alumni UNS untuk bangsa Indonesia. Dengan durasi masing-masing pembicara lima belas menit, Arsyadjuliandi mengawali materi dengan lebih menitik beratkan pada pengelolaan sumber daya alam di Riau. Gubernur Riau itu pun juga mengisahkan dirinya semasa kuliah.

Selain Arsyadjuliandi, Teguh Supriyanto mengutarakan gagasannya tentang kontribusi yang dapat dilakukan oleh alumni Jurusan Sastra, khususnya. Menurutnya, tantangan kualitas alumni ke depan semakin tinggi. Sehingga kita perlu mengedepankan karya, kerja, dan kerja. “Selain karya dan kerja, keberanian, nekat, dan banyak membaca dapat menjadi kunci keberhasilan kita ke depan,”ujar alumni Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UNS ini.

Setelah ketujuh pembicara menyampaikan gagasan sesuai bidang ilmunya, seminar nasional tersebut ditutup dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator, Supriyatno. “Alumni UNS itu luar biasa, penuh kebanggaan. Jangan berkecil hati ketika UNS dipersepsikan dengan stereotip nomer dua. Kedepan bukan hanya esensi saja yang kita dapatkan, tapi juga sensasi yang luar biasa,”ucap Suprayitno mengakhiri seminar nasional. [] (afifah.red.uns.ac.id)

Skip to content