Naskah Alih Aksara Hasil Duet Mahasiswa dan Dosen UNS Lolos Diterbitkan Perpusnas RI

Naskah Alih Aksara Hasil Duet Mahasiswa dan Dosen UNS Lolos Diterbitkan Perpusnas RI

UNS — Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh duet mahasiswa dan dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Duet antara Bayu Aji Prasetya dan Asep Yudha Wirajaya, M.A. sukses menghasilkan naskah alih aksara yang lolos untuk diterbitkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (PNRI).

Kabar gembira ini kali pertama disampaikan Bayu di akun Instagram miliknya. Bayu mengatakan bahwa naskah alih aksaranya terpilih menjadi 20 naskah alih aksara terbaik yang akan diterbitkan PNRI tahun 2022.

Saat diwawancarai, Bayu diketahui mengalihaksarakan naskah Kitab Pengajaran MSS Malay B.13. Naskah Kitab Pengajaran yang dialihaksarakan Bayu kini tersimpan di Perpustakaan British dan Perpustakaan Nasional Singapura.

“Naskah ini berbentuk undang-undang yang terdiri atas beberapa bagian dan pasal. Isinya berupa pengajaran-pengajaran dalam kehidupan sehari-hari yang linier dengan isi Al-Quran, tetapi disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana,” jelas Bayu.

Naskah tersebut diketahui sudah berumur lebih dari tiga abad. Naskah yang ada ditulis dalam huruf Jawi dan berbahasa Melayu. Bayu dan Pak Asep kemudian mengalihaksarakan menjadi aksara latin supaya dapat mudah dipahami masyarakat.

“Berdasarkan metadata di laman Perpustakaan British, naskah ini ditulis pada tahun 1794 menggunakan huruf Jawi dan bahasa Melayu, jumlah halaman ada 189. Naskahnya udah kuteliti pas skripsi. Nah, ini dialihaksarakan lalu kuajukan bareng dosen pembimbing skripsiku,” ujar mahasiswa S2 Kajian Budaya, Sekolah Pascasarjana UNS ini.

Penyeleksian naskah alih aksara ini memakan waktu yang cukup padat dan melewati berbagai seleksi. Seluruh peserta harus mengirimkan alih aksara, alih bahasa, saduran, dan kajian naskah kuno kepada panitia dengan hasil pekerjaan 100% atau sudah selesai pada rentang waktu 10 Januari hingga 20 Februari 2022. Kemudian, panitia menyeleksi naskah-naskah yang masuk sehingga tersaring 20 alih aksara naskah, 20 alih bahasa, 5 saduran, dan 5 kajian.

Seluruh hasil naskah alih aksara, alih bahasa, saduran, dan kajian akan diterbitkan menjadi buku pada akhir 2022 oleh PNRI. Selain itu, peserta juga akan mendapat pendanaan sebesar Rp15 juta untuk alih aksara, alih bahasa Rp20 juta, serta saduran dan kajian masing-masing Rp25 juta.

Bayu berharap agar masyarakat lebih peduli lagi dengan manuskrip-manuskrip kuna. Hal ini karena manuskrip-manuskrip kuna tersebut menyimpan banyak informasi dan pengajaran.

“Semoga alih aksara yang kami kerjakan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat serta memudahkan mereka dalam membaca atau memahami naskah-naskah kuna dengan huruf Jawi karena sudah dialihaksarakan jadi semua orang bisa baca,” tutup Bayu. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content