Search
Close this search box.

Paguyuban KSE UNS Berkesempatan Mengajar di SDN Ngoresan, Surakarta

UNS — Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar KSE Mengajar di SDN Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi paguyuban KSE UNS dalam memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat. KSE mengajar juga menjadi proses implementasi pembangunan komunitas yang mandiri di kalangan masyarakat.

Panji Maulana Ibrahim selaku Ketua Paguyuban KSE UNS mengatakan, tema yang diangkat kali ini adalah “Meneladani Pahlawan”. Tema tersebut sebagai ajang untuk memperingati Hari Pahlawan dan mengenalkan pahlawan nasional dan daerah kepada siswa. Ia yang juga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS menjelaskan bahwa momentum pengajaran seperti ini menjadi sarana pengembangan softskill dan meningkatkan kepekaan para penerima manfaat beasiswa terhadap lingkungan sosial, meningkatkan kecerdasan bangsa, dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kegiatan KSE Mengajar ini selaras dengan misi KSE yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan kegiatan ini sekaligus untuk memperingati hari pahlawan nasional,” tutur Panji dalam siaran pers yang diterima uns.ac.id, Senin (20/11/2023).

Rangkaian acara yang dilakukan pada Jumat (3/11/2023)  ini dimulai dengan senam pagi bersama dan dilanjut dengan pembukaan. Para Mahasiswa UNS penerima manfaat Beasiswa KSE memaparkan materi mengenai pahlawan, salah satunya tentang Sejarah Hari Pahlawan Nasional setiap tanggal 10 November. Mereka juga mengedukasi siswa tentang sikap yang bisa diteladani dari para pahlawan, memahami perjuangan para pahlawan kemerdekaan, mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.

Dalam kesempatan ini, Mahasiswa UNS juga menyisipkan materi bertajuk “Bijak Menggunakan Gawai”. Materi tersebut dipilih karena zaman yang serba modern. Semua orang pasti menggunakan gawai, termasuk para siswa yang masih anak-anak. Banyak kasus anak menjadi kecanduan gawai berdampak negatif terhadap kesehatan dan pembelajaran mereka.

“Materi tersebut untuk kesadaran tentang penggunaan gawai agar anak-anak memahami bahwa terlalu banyak bermain gawai dapat menimbulkan dampak negatif,” lanjut Panji.

Setelah itu materi dilanjutkan dengan topik “Anti Bullying”. Materi ini disampaikan dengan mengenalkan jargon anti bullying yang diajarkan kepada siswa. Harapannya, jargon ini dapat memberikan pemahaman terhadap siswa mengenai bullying dan dampak perilakunya bagi pelaku maupun korban. Kegiatan semacam ini juga berupaya meminimalisir permasalahan bullying yang mungkin sering terjadi di lingkungan dan menyatakan bahwa itu tidak benar.

Terakhir, melalui kegiatan KSE Mengajar, Panji sangat berharap kepada siswa yang telah mengikuti kegiatan ini bisa menerapkan ilmunya yang telah diajarkan mulai dari materi pahlawan sampai anti bullying.

Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content