Pakar Difabel UNS Jelaskan Strategi Pembelajaran di Rumah bagi ABK di Masa Pandemi Covid-19

UNS–Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar forum diskusi bertajuk Strategi Pembelajaran di Rumah bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam Menghadapi Situasi Covid-19 dengan pembicara Dr. Joko Yuwono, M.Pd yang merupakan dosen PLB melalui grup WhatsApp pada Senin (20/4/2020). Forum diskusi ini merupakan salah satu program kerja dari bidang keilmiahan Himpunan Mahasiswa PLB yang ingin menciptakan lingkungan yang inklusif di masyarakat.

“Discussion Forum (Disco) ini merupakan salah satu program kerja dari bidang keilmiahan HMP PLB. Disini, kita ingin menciptakan lingkungan yang inklusif di masyarakat dengan mengkaji isu-isu yang berkembang di masyarakat saat ini,” ujar Yoga Pradana yang merupakan salah satu panitia forum diskusi ini.

Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua dalam memperhatikan pendidikan dan kesehatan anak. Apalagi bagi orang tua ABK yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi atas situasi Covid-19.
“Tantangan terbesar adalah bagaimana kegiatan di rumah bagi anak-anak pada umumnya, mungkin tidak ada masalah yang berarti. Meski sebenarnya banyak masalah pada sebagian besar lainnya. Maka, poin saya adalah tidak mudah bagi anak dan orangtua atas perubahan pola belajar ini, maka harus diakui bahwa saat ini 1 bulan berlangsung, anak-anak belajar bersama orangtua di rumah melalui online sistem, orangtua dan anak harus saling belajar beradaptasi ada yang cepat dan ada slow (lambat) bahkan macet,” ujar Dr. Joko.

Pada ABK terdapat 3 kondisi yang berbeda yakni menyangkut produktifitas, kemandirian dan mengisi waktu luang. “Ini bagian dari kondisi anak. Ada yang mengelompokkan berat, sedang dan ringan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan yang cukup bagus baik daya pikir, emosional, sosial komunikasi dan seterusnya. Bagi anak yang sedang pada tahap sekolah berorientasi hanya pada kemandirian, maka bisa jadi membutuhkan pendampingan yang cukup ketat dan kondisi anak dengan orientasi kebutuhan mengisi waktu luang maka anak membutuhkan pendampingan yang ekstra,” ujar Dr. Joko.

Dr. Joko menyarankan 5 hal yang dapat dilakukan orangtua ABK dalam strategi pembelajaran di rumah bagi ABK yakni orangtua sebaiknya bekerjasama dengan sekolah, ikuti arahan dari sekolah, lakukan perubahan dan penyesuaian, kenali sumber daya yang ada di rumah, dan buat kegiatan di rumah juga belajar harian. Memang, menjadi orang tua ABK dalam masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Disini, orangtua dan ABK harus saling belajar dan memahami.

“Pengalaman saya memberikan sinyal bahwa menjadi orangtua dengan ABK tidak mudah dalam situasi ini. Tentu strategi yang ditentukan sangat juga tergantung kondisi rumah masing–masing. Biarkan orangtua dan anak saling belajar. Sekolah terus membantu menyelesaikan masalah kegiatan di rumah. Sedikit atau banyak kecil atau besar dukungan dan bantuan sekolah atau guru sangat berarti. Anak–anak harus mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini,” tutup Dr. Joko.

Diskusi ini diikuti oleh mahasiswa maupun masyarakat umum dari berbagai daerah. Bahkan, terdapat mahasiswa Universitas Al Azhar, Kairo yang juga turut serta. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin tersebut mengaku mendapat pengetahuan baru yang bermanfaat.
“Yang saya dapat dari acara diskusi ini adalah pengetahuan baru dan bermanfaat karena jarang-jarang ada acara kayak gini di sekitar saya,” ujar Dayu Rilla Rabbani.Humas UNS/Zalfaa

Skip to content