Pakar Pendidikan UNS: Pembelajaran Daring, Guru Harus Kreatif

UNS— Pakar Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Siswandari menyatakan bahwa dalam pembelajaran daring, guru dituntut harus kreatif. Hal ini dilakukan supaya para peserta didik dalam menjalani belajar dari rumah atau School from Home (SFH) tidak mengalami kejenuhan.

“Pembelajaran daring ini adalah solusi untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 agar siswa tetap bisa belajar dari rumah (SFH) dan penyebaran Covid-19 dapat dihambat. Guru harus kreatif baik dari sisi pedagogik atau ‘how to teach’ nya maupun dari sisi teknologi yang digunakan. Ini dilakukan supaya pembelajaran daring tidak membosankan,” terang Prof. Siswandari, Rabu (22/7/2020).

Prof. Siswandari mencontohkan, guru sebaiknya tidak terus menerus menggunakan platform WhatsApp karena platform ini tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana interaksi dan kolaborasi dengan semua siswa di kelasnya. “Hasil survey yang saya lakukan, sekitar 50% guru memanfaatkan WhatsApp. Guru bisa menggunakan Spada, Zoom, Google Meet atau yang sejenisnya. Kreativitas guru untuk kedua hal tersebut akan membuat siswa senang belajar,” imbuhnya.

Prof. Siswandari menambahkan, sebaiknya guru menerapkan apa yang disebut sebagai pembelajaran efektif. Pembelajaran tersebut bercirikan yang pertama tujuan pembelajaran harus dikatakan secara jelas. Lalu guru menunjukkan passion (gairah mengajar) dan compassion (kasih sayang) selama berinteraksi dengan siswa. Kemudian pembelajaran dilakukan dalam suasana yang menyenangkan serta selalu ada penilaian dan umpan balik yang diberikan kepada siswa setelah penilaian dilakukan.

Kemudian dalam pembelajaran daring ini dukungan orangtua sangat dibutuhkan. Orangtua sebaiknya mendukung dalam arti mendampingi siswa yang sedang belajar dari rumah terutama mereka yang berada pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). “Dukungan orangtua ini akan banyak membantu guru mencapai tujuan setiap sesi pembelajaran daring yang dilakukan,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content