Pameran Seni Lukis Tunggal, Kolaborasi Mahasiswa FKIP UNS dengan Komunitas Bujang Beladi di Kota Bengkulu

Pameran Seni Lukis Tunggal, Kolaborasi Mahasiswa FKIP UNS dengan Komunitas Bujang Beladi di Kota Bengkulu

UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa (PSR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rr. Nabila Alya Damayanti berkolaborasi dengan Komunitas Bujang Beladi menyelenggarakan pameran seni lukis tunggal. Komunitas Bujang Beladi merupakan sebuah kelompok antusias seni di Kota Bengkulu yang berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan melalui seni. Adapun pameran yang bertajuk “Pameran Mela Mula 2” ini digelar pada Jumat hingga Minggu (17-19/2/2023) di Kedai Kerabat, Nusa Indah, Kota Bengkulu.

“Pameran ini merupakan pameran seni kontemporer yang diselenggarakan secara kolektif oleh Komunitas Bujang Beladi. Mela Mula sendiri berasal dari kata “mela mulai” yang berasal dari Bahasa Bengkulu dan bermakna ayo mulai. Dengan nama tersebut, Komunitas Bujang Beladi turut serta mengajak untuk memberikan apresiasi terhadap hasil karya sendiri dan berharap dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan kesenian di sekitarnya,” ujar Nabila.

Mengusung tema “Manifestasi Doa untuk Masa Depan Penuh Harapan”, Nabila memamerkan 10 lukisan abstrak. Melalui lukisannya, Nabila membawa doa dan harapannya untuk masa depan yang lebih baik. Setiap garis, warna, dan bentuk dalam lukisan memiliki makna tersendiri dan menciptakan suasana mengharukan dan optimis.

Lebih lanjut, Nabila mengungkapkan bahwa melukis merupakan sarana untuk mengekspresikan masalah dan menceritakan keinginannya. Sementara itu, dirinya mengaku bahwa pameran yang ia gelar sebagai bentuk apresiasi diri dan apresiasi seni.

“Melukis merupakan salah satu cara bersenang-senang. Setelah melukis, aku merasa mampu mengekspresikan masalah dan bercerita mengenai apa yang ingin aku sampaikan. Hal itu tentunya membuat aku merasa lega. Pameran ini menjadi wadah bagiku untuk mengapresiasi hal tersebut sekaligus menjadi bentuk apresiasi seni versiku,” ungkap Nabila.

Nabila juga mengatakan bahwa lukisan yang ia pamerkan merupakan luapan kesedihan, amarah, keresahan terhadap lingkungan, motivasi diri, dan rasa kebahagiaan yang ia rasakan. Meskipun karyanya terkesan memiliki makna yang sulit dipahami, tetapi Nabila tetap menampilkan hal positif dalam karya yang ia hasilkan.

Terakhir, Nabila berpesan kepada seniman muda untuk terus berproses dalam berkarya. Ia turut mengajak mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan positif di bidang seni rupa.

“Untuk para seniman muda, jaga semangat kita dalam berkarya. Semangat untuk terus berproses dalam berkarya. Ikutilah kegiatan-kegiatan positif, khususnya dalam bidang seni rupa seperti pameran-pameran untuk mengukur dan mengevaluasi karya yang sudah kalian hasilkan. Hal tersebut tentu akan mengasah bakat dan kemampuan yang kita miliki,” pungkas Nabila. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content