Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

UNS — Kemampuan wicara publik dan berbahasa asing sudah menjadi sebuah kewajiban saat ini. Banyak upaya yang dapat dilakukan dapat meningkatkan kemampuan tersebut, seperti mengikuti organisasi, kompetisi, dan memilih lingkungan yang tepat. Hal ini seperti  yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Muhammad Hilmi Sabitul Azmi atau yang kerap disapa Azmi.

Azmi saat ini duduk di semester empat Program Studi (Prodi) Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS. Berbekal kemampuan wicara publik dan bahasa asing, Ia berhasil menjuarai berbagai kompetisi sejak usia Sekolah Dasar (SD) hingga bangku perkuliahan.

Pada 2019, Ia berhasil meraih Juara 2 Putra Duta Generasi Berencana (Genre) Provinsi Jawa Barat. Selain itu, selama setahun terakhir ini Ia juga telah menjuarai 5 kompetisi dalam bidang wicara publik. Dalam kesempatan ini, uns.ac.id akan mengulas perjalanan Azmi dalam mengasah kemampuan wicara publik dan bahasa asingnya.

Memasuki Dunia Wicara Publik

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

Mahasiswa asal Kota Bandung tersebut mengawali perjalanannya dalam menjajal dunia wicara publik melalui biantara atau pidato berbahasa Sunda ketika SD. Namun, bakat tersebut semakin terasah ketika memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menangah Kejuruan (SMK).

“Pas SD ikutnya bahasa Sunda, terus SMP—SMK baru mulai ikut lomba-lomba berbahasa Inggris. Sebenernya waktu SMP engga concern banget ke lomba public speaking, cuma lomba-lomba kaya debat gitu,” jelasnya, Selasa (27/12/2022).

Kompetisi dalam dunia wicara publik yang pertama Ia juarai adalah English Speech Competition LKAP tingkat Jawa Barat dan Banten 2019. Saat itu Ia mendapat juara satu mengalahkan berbagai sekolah dari dua provinsi tersebut. Selain itu, Ia juga meraih juara 1 Duta Genre Kota Bandung 2019, Juara 2 Duta Genre Jawa Barat 2019, dan Juara 2 LKS Billingual Secretary Kota Bandung 2019.

Ia menuturkan, kemampuannya semakin terasah ketika menjadi Duta Genre Jawa Barat. Terlebih, banyak program yang mengharuskan untuk bertemu dengan masyarakat luas untuk menyampaikan program-program atau sosialisasi yang dinaungi langsung oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam menyampaikan materi tersebut, tentu Ia harus memahami siapa audiensnya karena perbedaan usia juga berpengaruh terhadap treatment dalam materi yang disampaikan.

“Ketika menjadi Duta Genre mulai belajar bagaimana menghadapi sosialisasi ke masyarakat, sekolah, anak-anak, dan lansia. Mulai terlatih dan fokus ke dunia public speaking itu di sini,” tambahnya.

Azmi juga berharap, kemampuannya dalam bidang wicara publik dapat mengantarkannya ke dunia pekerjaan. Mahasiswa asal Kota Bandung ini bercita-cita bekerja di bagian humas dan keprotokoleran pemerintah daerah, baik di kota maupun provinsi.

Menjadi Multilingual

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

Azmi yang sejak kecil tumbuh dan besar di Kota Bandung membuatnya pandai berbahasa Sunda dan Indonesia. Selain itu, Ia juga pandai berbahasa Inggris. Kemampuan berbahas asing ini mulai terlatih ketika Ia duduk di bangku SMP. Terlebih, ketika SMK Ia magang di Direktorat Sistem Teknologi Informasi Institul Teknologi Bandung (ITB). Setiap hari, Ia  berinteraksi dengan mahasiswa internasional dan orang-orang di tempat magangnya dengan bahasa Inggris.

“Kita beruntung tinggal di Indonesia karena hampir setiap orang yang lahir bisa 2 bahasa. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Contoh, saya dari Sunda, otomatis bisa bahasa Sunda juga. Nah, kita tinggal nambah 1 bahasa lagi udah jadi multilingual,” tuturnya.

Dalam berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga, Azmi sendiri menggunakan bahasa Sunda. Sementera ketika berkomunikasi dengan teman-teman sekolah dan kuliah, Ia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam mengasah kemampuan bahasa Inggris, Ia mencari lingkungan yang mendukung untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Selain bahasa Inggris, mahasiswa 20 tahun tersebut juga tengah mempelajari bahasa Thailand. Ketika SMK, Ia juga bergabung dengan komunitas bahasa Thailand di sekolahnya.

Menurutnya, menguasai bahasa asing merupakan sebuah keharusan. Terlebih dalam persaingan beasiswa dan dunia kerja, tidak sedikit yang mengharuskan pandai berbahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Berprestasi

Tidak hanya meraih banyak prestasi ketika SMK, selama kuliah setidaknya Ia telah mengantongi enam predikat juara. Lima di antaranya dalam dunia wicara publik. Prestasi ini Ia raih di paruh akhir 2021.

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

Beberapa prestasi tersebut antara lain Juara 1 Public Speaking Tingkat Nasional The Day of Manper Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2021, Juara 1 Master of Ceremony Tingkat Nasional Office Administration Competition Universitas Lampung 2021, Juara 1 English Public Speaking Tingkat Provinsi UPI 2019, Juara 3 English Presentation Technique Tingkat Nasional Office Day Universitas Negeri Yogyakarta 2021. Selain itu, Ia juga meraih Juara 2 Lomba Inovasi Media Pembelajaran Berbasis IT Tingkat Nasional Information Technology Competition Universitas Muhammadiyah Surakarta 2021, dan sejumlah prestasi tingkat nasional lainnya.

Selain menjuarai beberapa kompetisi, Ia juga kerap menjadi moderator, pewara, dan narasumber dalam berbagai acara.

Tips Belajar Bahasa Inggris

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

Azmi juga membagikan tips dalam belajar bahasa Inggris. Menurutnya, dalam berbahasa lebih menitikberatkan pada pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh lawan bicara.

“Bahasa Inggris engga hanya belajar vocab-nya gimana, grammar-nya gimana karena kebanyakan orang lebih fokus di grammar. Iya, grammar itu penting, tapi yang lebih penting bagaimana kita menyampaikan pesan tersebut dan bisa dimengerti orang lain. Kalau lagi ngomong, kita engga bicara masalah grammar dong. As long as you have good pronouncation, kamu bakal dibilang bahasa Inggrisnya bagus,” kata Azmi.

Ia berpesan dalam belajar bahasa Inggris harus mencari teman yang sama-sama belajar atau bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa tidak akan berjalan dengan bagus tanpa adanya praktik langsung. Selain itu, lebih baik belajar bahasa asing sejak kecil karena belum banyak distraksi.

“Kalau udah gede, kadang kan kita mengidentifikasi bahwa kita masyarakat Jawa, Sunda, Riau dan semacamnya. Jadi, kemungkinan buat belajar bahasa asing jadi makin susah, apalagi sudah banyak kosakata yang kita kuasai dari bahasa daerah dan bahasa Indonesia,” imbuhnya.

Tips Wicara Publik

Pandai Wicara Publik dan Bahasa Asing Antarkan Azmi Raih Banyak Prestasi

“Cari lingkungan yang benar-benar mendukung. Bisa juga dengan ikut organisasi yang ada di sekolah atau kampus karena di situ pasti dituntut untuk bisa ngomong. Terus, jangan lupa set goals juga di awal karena kalau kita melakukan sesuatu tanpa goals bakal kurang terarah,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa kemampuan wicara publik pasti dimiliki oleh semua orang, tetapi tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.

“Semua orang pasti bisa berbicara, tapi yang susah itu ketika berbicara di depan banyak orang dan informasi dapat tersampaikan kepada audiens. Kita juga harus pahami, siapa audiensnya karena perbedaan jenjang usia juga memiliki treatment yang berbeda,” imbuhnya.

Pesan

Azmi berpesan agar tidak takut terlebih dahulu ketika mencoba dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

“Bandingin diri kita dengan orang lain itu mudah banget. Memang manusia bisa dibandingkan, tetapi tidak bisa disamakan. Ketika saya di posisi seperti ini, yang saya ingat adalah bunga mawar yang tumbuh tidak mekar bersamaan. Artinya, setiap orang yang berumur sama atau memiliki kesempatan sama bisa jadi bersinarnya di waktu yang berbeda,” pesannya.

Ia menambahkan agar tidak menjadi minder dengan seseorang yang pandai wicara publik atau pandai berbahasa asing.

“Setiap orang punya waktunya sendiri buat bersinar. Jadi, nikmatin aja. Engga usah jadiin orang lain buat patokan. Ada yang di umur 20 tahun udah bisa ini itu, tapi kita belum. Ingat, kita punya masa masing-masing,” pungkas Azmi. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content