Pelatihan Calon Ekrafpreneur UNS: Startup Dituntut Kreatif dan Inovatif

Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia menyelenggarakan pelatihan calon Ekrafpreneur tentang akses permodalan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa (6/9/2016). Pelatihan yang bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tersebut dilanjutkan dengan UNS Startup Pitching Day yang menghadirkan 11 startup untuk praktik presentasi di depan calon investor setelah mendapat mentoring dari pihak BEKRAF mengenai permodalan bagi usaha ekonomi kreatif. Pelatihan yang bertujuan untuk menumbuhkan para startup ini rutin digelar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia termasuk di UNS.

bekraf
(Pembicara dari kiri – Harjono Sukarno, Rahmat Danu Andika, Sugeng Santoso, dan Sulistyo Saputro (Ketua LPPM UNS) sebagai moderator dalam Pelatihan Calon Ekrafpreneur tentang Akses Permodalan di UNS.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS, Widodo Muktiyo. Dalam sambutannya, Widodo menyampaikan bahwa untuk mengetahui hal kecil harus mengubah perilaku sedangkan untuk mengetahui hal besar harus mengubah pola pikir sebagai tolok ukur sebuah kesuksesan. “Untuk sukses jadi entrepreneur itu sekarang tidak susah, cukup jadi trendsetter,” tambahnya.

Pelatihan ini dibagi menjadi dua diskusi panel yang menghadirkan tujuh pemateri yaitu Rahmat Danu Andika dari pihak manajemen Bukalapak, Sugeng Santoso dari Direktur Akses Non-Perbankan, Harjono Sukarno dari Modal Ventura. Kemudian dilanjutkan diskusi panel kedua yang menghadirkan Restog Krisna Kusuma sebagai perwakilan dari Deputi Akses Perbankan sekaligus sebagai pembicara kunci, Paulus Mintarga dari Indonesia Creative City Network, Karyasari Dewi sebagai perwakilan dari Bank Mandiri, dan Eddy Triharyanto dari Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) LPPM UNS yang menyampaikan peluang usaha bidang ekonomi kreatif.

ppp
(Mentoring peserta oleh BEKRAF sebelum praktik presentasi pada Startup Pitching Day).

Pelatihan calon Ekrafpreneur ini menekankan pentingnya para perintis usaha ekonomi kreatif untuk berinovasi agar siap menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Hal ini juga disampaikan oleh Rahmat Danu Andika yang menyampaikan materi tentang menaikkelaskan UKM melalui pasar daring terbesar di Indonesia. “Metode yang diambil saat ini yaitu dengan mendigitalkan UKM untuk menambah transaksi tanpa harus dibatasi,” ujarnya. Menurut Rahmat, lebih dari 13 juta penduduk Indonesia pernah berbelanja secara online sehingga ini menjadi potensi besar yang dimiliki untuk mendigitalkan UKM tersebut.

Oleh karena hal tersebut, Sugeng Santoso mewakili pihak BEKRAF memfasilitasi para pemilik UKM di bidang ekonomi kreatif untuk mengembangkan usahanya. Adapun kegiatan yang diselenggarakan BEKRAF antara lain sosialisasi dan pelatihan bagi para pemilik startup agar mampu bersaing di era global ini. BEKRAF juga mengirim 10 startup yang telah dibimbing untuk kemudian dikirim ke Startup World Cup 2017 pada bulan Maret mendatang. “Karena kunci entrepreneur sekarang adalah informasi, inovasi dan kreatifitas. Hasil dari implementasinya itulah yang akan meningkatkan nilai, kualitas dan daya saing,” imbuhnya. [](denty.red.uns.ac.id)

Skip to content